Langkat, Sumut, 24/3 (Antara) - Nelayan dari Desa Kelantan, Kecamatan Brandan Barat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, yang sedang mencari ikan dirampok orang tidak dikenal ketika berada di perairan antara Langkat dengan Aceh.

"Kita terima laporan adanya nelayan Langkat yang dirampok OTK di peraiaran Langkat-Langsa (Aceh)," kata Ketua Kelompok Nelayan Rumah Bahari Azhar Kasim di Pangkalan Brandan, Kamis.

Menurut Azhar, peristiwa itu terjadi pada Rabu (23/3) malam sekitar pukul 20.00 WIB, saat para nelayan asal Langkat itu sedang mencari ikan.

Perahu nelayan Langkat yang dinahkodai dua warga bernama Sahlan dan Burhan dihampiri perampok yang memaksa untuk menyerahkan alat telekomunikasi GPS dan Vispender.

"Akibat kejadian itu masing-masing mengalami kerugian sebesar Rp20 juta sehingga totalnya Rp40 juta," katanya.

Azhar Kasim mendesak pihak Bakorkamla untuk lebih meningkatkan pengamanan di pesisir pantai antara Langkat-Aceh, dan terus melakukan patroli laut agar upaya perampokan terhadap para nelayan dapat diminimalisir.

"Nelayan hanya berharap mereka melaut bisa tenang, aman, dan bisa mendapatkan ikan guna memberikan nafkah kepada keluarga mereka yang beberapa hari ditinggalkan," katanya.

Ketua Rumah Bahari itu mengaku miris terhadap nasib nelayan yang serba salah melaut. Ketika berada di pinggiran pantia, rentan dengan perampokan, tetapi kalau ke ketengah laut berpeluang ditangkap polisi maritim Malaysia.

"Ini belum lagi kerugian akibat tidak adanya hasil laut serta akibat pengaruh cuaca, jadi harus ada tindakan nyata untuk menyelamatkan kehidupan para nelayan tradisional ini," katanya. 

Pewarta: Imam Fauzi

Editor : Fai


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016