Padangsidimpuan 16/3 (Antarasumut) - Menjaga keutuhan NKRI berarti menjaga wilayah dan kekayaan tanah air Indonesia, artinya menjaga seluruh kekayaan alam yang terkandung di dalamnya," kata Asisten II Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkot padangsidimpuan, Dr.Ali Pada Harahap.
Hal itu ia sampaikan pada pembukaan acara Sosialisasi Pembauran Kebangsaan di Aula Kantor Camat Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua, Jalan Jenderal A.H Nasution, Selasa.
Ia mengatakan, menghormati perbedaan suku, budaya, agama dan warna kulit akan menjadi indah jika terjadi kerukunan, bahkan menjadi sebuah kebanggaan karena merupakan salah satu kekayaan bangsa.
Keanekaragaman bangsa Indonesia harus dijaga dan dipelihara supaya tidak terjadi perpecahan.
Ali Pada mencontohkan pulau-pulau di Indonesia dihuni oleh sekitar 300 suku bangsa yang mempunyai bahasa, adat istiadat, rumah adat, teknologi, agama dan kepercayaan yang berbeda.
"Indonesia merupakan bangsa yang penduduknya bersifat majemuk atau beragam. Kebhinnekaan ini dapat dilihat dari berberapa sudut, yaitu secara horisontal dan vertikal," katanya.
Ketua panitia pelaksana kegiatan yang juga Kepala Seksi Ormas Tahta Andi Penata, mengatakan penyelenggaraan pembauran kebangsaan adalah proses pelaksanaan kegiatan integrasi anggota masyarakat dari berbagai ras, suku, etnis.
Melalui integarasi sosial dalam bidang bahasa, adat istiadat, seni, budaya, pendidikan dan perekonomian untuk mewujudkan kebangsaan Indonesia tanpa harus menghilangkan integritas ras, suku, etnis masing-masing dalam kerangka negara kesatuan Republik Indonesia.
Berikutnya, pembinaan pembauran kebangsaan adalah upaya yang dilakukan pemerintah bersama dengan masyarakat untuk terciptanya iklim yang kondusif yang memungkinkan adanya perubahan sikap agar menerima kemajemukan masyarakat dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia.
"Sosialisasi pembauran kebangsaan adalah upaya untuk memasayarakatkan program pembauran kebangsaan agar dapat dipahami dan dihayati oleh masyarakat secara luas," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016
Hal itu ia sampaikan pada pembukaan acara Sosialisasi Pembauran Kebangsaan di Aula Kantor Camat Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua, Jalan Jenderal A.H Nasution, Selasa.
Ia mengatakan, menghormati perbedaan suku, budaya, agama dan warna kulit akan menjadi indah jika terjadi kerukunan, bahkan menjadi sebuah kebanggaan karena merupakan salah satu kekayaan bangsa.
Keanekaragaman bangsa Indonesia harus dijaga dan dipelihara supaya tidak terjadi perpecahan.
Ali Pada mencontohkan pulau-pulau di Indonesia dihuni oleh sekitar 300 suku bangsa yang mempunyai bahasa, adat istiadat, rumah adat, teknologi, agama dan kepercayaan yang berbeda.
"Indonesia merupakan bangsa yang penduduknya bersifat majemuk atau beragam. Kebhinnekaan ini dapat dilihat dari berberapa sudut, yaitu secara horisontal dan vertikal," katanya.
Ketua panitia pelaksana kegiatan yang juga Kepala Seksi Ormas Tahta Andi Penata, mengatakan penyelenggaraan pembauran kebangsaan adalah proses pelaksanaan kegiatan integrasi anggota masyarakat dari berbagai ras, suku, etnis.
Melalui integarasi sosial dalam bidang bahasa, adat istiadat, seni, budaya, pendidikan dan perekonomian untuk mewujudkan kebangsaan Indonesia tanpa harus menghilangkan integritas ras, suku, etnis masing-masing dalam kerangka negara kesatuan Republik Indonesia.
Berikutnya, pembinaan pembauran kebangsaan adalah upaya yang dilakukan pemerintah bersama dengan masyarakat untuk terciptanya iklim yang kondusif yang memungkinkan adanya perubahan sikap agar menerima kemajemukan masyarakat dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia.
"Sosialisasi pembauran kebangsaan adalah upaya untuk memasayarakatkan program pembauran kebangsaan agar dapat dipahami dan dihayati oleh masyarakat secara luas," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016