Langkat, Sumut, 15/3 (Antara) - Bisnis budidaya "pepaya california" di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, kini sangat menguntungkan sehingga sebagian petani di berbagai kecamatan terus membudidayakannya.

"Pepaya ini sedang menjadi tren dan digemari oleh warga sekarang," kata salah seorang petani pembudidaya pepaya california Supri di Stabat, Selasa.

Supri menjelaskan, jika biasanya pohon pepaya lokal menjulang tinggi, pohon pepaya ini hanya tingginya 1,5 meter dengan harga jual Rp 3.000 per buah.

Pohon pepaya california tersebut sudah berproduksi di usia lima bulan saat batang pohon setinggi setengah meter.

Dari segi buah, pepaya tersebut relatif kecil dibandingkan pepaya lokal namun rasanya lebih manis dan daging buah lebih tebal dan tidak akan lembek jika sudah tua.

"Perawatannya juga sangat mudah dibandingkan dengan pepaya lokal, selain itu buah pepaya ini juga hasilnya bisa tiga kali lipat dibandingkan dengan pepaya yang ada di daerah ini," katanya.

Sekali berbuah, pepaya california juga dapat menghasilkan 30-40 buah sekali musim panen, yang dalam satu hektare lahan dapat ditanam 1.200 batang pohon.

"Omset bisnis pepaya ini bisa mencapai ratusan juta sekali panen, apalagi pohon ini bisa mencapai umur dua tahun," katanya.

Supri menambahkan, kondisi geografis Langkat yang masuk katagori sedang membuat tanaman pepaya tumbuh cukup baik dan lebih mudah berkembang.

Pihaknya tertarik membudidayakan pepaya california itu karena melihat sejumlah temannya yang lain sukses bertanam buah tersebut.

Buah pepaya hasil tanamannya dijual ke Kota Medan dengan harga Rp 1.500 per kilogramnya atau rata-rata Rp 3.000 per buah. 

Pewarta: Imam Fauzi

Editor : Ribut Priadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016