Langkat, Sumut, 10/3 (Antara) - Seluas 185,5 hektare tanaman pangan berupa kedelai, kacang hijau, jagung, yang ada di Kecamatan Stabat, Binjai, Hinai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, mengalami puso.
"Ketiga jenis tanaman pangan tersebut mengalami puso disebabkan banjir yang terjadi karena tingginya curah hujan yang melanda kawasan itu baru-baru ini," kata Kordinator Pengamat Organisme Pengganggu Hama Tanaman Miswandi, di Stabat, Kamis.
Dari luas 185,5 hektare tanaman pangan yang mengalami puso tersebut terdiri dari kedelai seluas enam hektare dari luas pertanaman 16 hektare, di Kecamatan Binjai, Stabat.
Adapun varietas kedelai yang mengalami puso tersebut anjasmoro dengan usia pertanaman antara 14030 hari.
Sementara tanaman kacang panjang mengalami puso berada di Kecamatan Stabat, Binjai, Hinai, seluas 171 hektare dari luas 254 hektare yang ditanam petani dari varietas lokal dengan umur tanaman 1-35 hari.
Untuk tanaman jagung yang puso seluas 4,5 hektare dari luas pertanaman seluas 26 hektare yang ada di Kecamatan Stabat varietas bissi 18 dengan umur tanaman 15-30 hari, sambungnya.
Miswandi mengungkapkan upaya untuk mengatasi agar tanaman kacang hijau, kedelai, jagung tidak lagi mengalami puso bila banjir datang tentu diperlukan pembuatan parit drainase dengan demikian air tidak amsuk ke pertanaman yang ada.
"Upaya untuk pembangunan drainase itu coba dilakukan petani dengan petugas dilapangan, namun demikian belum bisa dilakukan secara keseluruhan, untuk itu diperlukan upaya lainnya guna pembangunan drainase tersebut," ujarnya.
Sementara tahun 2016 instansinya menargetkan pertanaman kedelai seluas 1.690 hektare, jagung seluas 23.410 hektare dan kacang hijau seluas 1.360 hektare.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016
"Ketiga jenis tanaman pangan tersebut mengalami puso disebabkan banjir yang terjadi karena tingginya curah hujan yang melanda kawasan itu baru-baru ini," kata Kordinator Pengamat Organisme Pengganggu Hama Tanaman Miswandi, di Stabat, Kamis.
Dari luas 185,5 hektare tanaman pangan yang mengalami puso tersebut terdiri dari kedelai seluas enam hektare dari luas pertanaman 16 hektare, di Kecamatan Binjai, Stabat.
Adapun varietas kedelai yang mengalami puso tersebut anjasmoro dengan usia pertanaman antara 14030 hari.
Sementara tanaman kacang panjang mengalami puso berada di Kecamatan Stabat, Binjai, Hinai, seluas 171 hektare dari luas 254 hektare yang ditanam petani dari varietas lokal dengan umur tanaman 1-35 hari.
Untuk tanaman jagung yang puso seluas 4,5 hektare dari luas pertanaman seluas 26 hektare yang ada di Kecamatan Stabat varietas bissi 18 dengan umur tanaman 15-30 hari, sambungnya.
Miswandi mengungkapkan upaya untuk mengatasi agar tanaman kacang hijau, kedelai, jagung tidak lagi mengalami puso bila banjir datang tentu diperlukan pembuatan parit drainase dengan demikian air tidak amsuk ke pertanaman yang ada.
"Upaya untuk pembangunan drainase itu coba dilakukan petani dengan petugas dilapangan, namun demikian belum bisa dilakukan secara keseluruhan, untuk itu diperlukan upaya lainnya guna pembangunan drainase tersebut," ujarnya.
Sementara tahun 2016 instansinya menargetkan pertanaman kedelai seluas 1.690 hektare, jagung seluas 23.410 hektare dan kacang hijau seluas 1.360 hektare.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016