Medan, 3/3 (Antara) - Penyaluran kredit di Sumatera Utara pada Januari 2016 bertumbuh 8,38 persen atau mencapai Rp177,85 triliun di tengah kekhawatiran kinerja perbankan masih melemah di tahun ini akibat perekonomian tetap melambat.


Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumut, Difi A Johansyah di Medan, Kamis, mengatakan, pada Januari 2016, kredit perbankan Sumut sudah Rp177,85 triliun dari periode sama 2015 yang masih Rp164.10 triliun.


Kenaikan kredit terjadi pada semua segmen mulai kredit modal kerja, investas dan kredit konsumsi.


Dia menjelaskan, pada Januari 2016, kredit modal kerja mencapai Rp86,74 triliun atau naik 11,92 persen dari periode sama 2015 yang masih Rp77,50 triliun.


Adapun kredit investasi naik 9,28 persen menjadi Rp52,10 triliun dari Januari 2015 yang masih Rp47,69 triliun.


"Hanya kredit konsumsi yang naik sedikit atau sebesar 0,29 persen menjadi Rp39,01 triliun," katanya.


Dengan kenaikan penyaluran kredit di Januari yang sebesar 8,38 persen diharapkan pada tahun ini, alokasi pinjaman perbankan bisa meningkat.


"Memang ada kekhawatiran kinerja perbankan masih melambat di 2016 karena pertumbuhan ekonomi masih terlihat sulit," katanya.


Pengamat ekonomi Sumut, Wahyu Ario Pratomo, menyebutkan, kinerja industri keuangan khususnya perbankan pada tahun 2016, memang diprediksi masih mengalami kesulitan.


Rendah atau kecilnya pertumbuhan kredit konsumsi perbankan Sumut atau hanya 0,29 persen secara year on year menunjukkan ekonomi masyarakat masih melemah.


"Kondisi ekonomi masyarakat yang masih melemah itu juga membuat kekhawatiran bahwa target pertumbuhan ekonomi Sumut bisa di atas angka 2015 yang sebesar 5,1 persen masih sulit dicapai atau harus dengan kerja keras," kata Wahyu yang Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (USU).***3***


(T.E016/B/S015/S015) 03-03-2016 13:25:50

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Ribut Priadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016