Gunungsitoli, 7/1 (Antarasumut) - Anggaran yang diterima dan telah ditetapkan dalam DIPA Bandar Udara Binaka Gunungsitoli tahun anggaran 2016 sebesar Rp 100 milliar. 

Sebesar Rp 63 milliar belanja modal dari DIPA Bandara Binaka tahun 2016 sebesar Rp 100 milliar akan digunakan untuk pembangunan pagar sekeliling Bandara Binaka dan pembangunan jalan. 

Hal tersebut diungkapkan Kepala Bandara Binaka B.Silitonga dalam paparannya pada kunjungan Ketua Komisi II, DPD RI Parlindungan Purba, SH, MM di ruang rapat, sekretariat Bandara Binaka Gunungsitoli yang terletak di Jalan Pelud Binaka, Desa Binaka, Kecamatan Gunungsitoli Idanoi, Kota Gunungsitoli kemarin.

“Untuk tahun 2016, anggaran yang kita terima dan telah masuk dalam DIPA kurang lebih    Rp 100 milliar. Belanja modal sebesar Rp 63 milliar akan kita gunakan untuk membangun pagar sekeliling Bandara Binaka dan jalan,” terang Kepala Bandara Binaka.

Menurut B.Silitonga, pagar sekeliling Bandara Binaka perlu dibangun, karena banyak kebun milik warga di sekitar Bandara. Sehingga warga kerap masuk dan melintasi landasan pacu (Runwey) Bnadara Binaka.

Dengan dibangunnya pagar, warga tidak bisa lagi melintas atau masuk ke dalam komplek Bandara Binaka. Namun, untuk membantu warga, pihak Bandara akan membangun jalan dengan biaya sebesar kurang lebih Rp 13 milliar.

Kepada Ketua Komisi II, DPD RI Parlindungan Purba, SH, MM, Kepala Bandara memberitahu jika panjang runwey Bandara Binaka hanya 1.800 meter. Kini seedang dilakukan penambahan panjang runwey menjadi 2000 meter.

“Kami memiliki program supaya Bandara Binaka dapat dilandasi pesawat berbadan besar. Master plank telah dibuat dan sudah mendapat persetujuan dari Wali Kota, Bupati dan Gubernur. Kini telah diserahkan kepada Dirjen dan sedang menunggu persetujuan Menteri,” jelas B.Silitonga.

Menurut dia, dalam master plank ada rencana pembangunan Bandara Binaka supaya dapat dilandasi pesawat berbadan besar dalam dua arah. Caranya adalah dengan memindahkan runwey Bandara Binaka, sehingga diperkirakan tahun 2019-2020, Bandara Binaka dapat melayani pesawat berbadan besar.

Namun, untuk merealisasikan hal tersebut, mereka membutuhkan lahan seluas 80 hektar atau dana sebesar Rp 240 milliar untuk pembebasan lahan.

Di tempat yang sama, otoritas Bandara KNIA Herson memberikan apresiasi atas kunjungan Parlindungan Purba ke Bandara Binaka. 

Menurut Herson, kunjungan Parlindungan Purba ke Bandara Binaka akan memiliki prospek ke depan, dan akan memberi dorongan kepada DPD RI untuk pembangunan Nias.

Menanggapi paparan dan permintaan Kepala Bandara Binaka, Ketua Komisi II, DPD RI Parlindungan Purba, SH, MM berjanji akan menemui Menteri Perhubungan untuk merealisasikan permintaan tersebut. Tetapi dia meminta, supaya dia mendapat sebuah surat yang diajukan kepala Bandara Binaka kepada Menteri Perhubungan.

Tidak lupa, Parlindungan memberitahu, kedatangannya ke Bandara Binaka adalah untuk melihat perkembangan Air Port di Nias. Hal tersbeut dilakukan, karena salah satu syarat Pulau Nias bisa menjadi Propinsi, maka harus ada Air Port, Pelabuhan dan jaminan keamanan yang baik.

Pewarta: Irwanto

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016