Perbaungan, 4/12 (Antara) - Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, memberikan bantuan alat dan mesin pertanian berupa traktor tangan, traktor roda empat, dan pompa air kepada beberapa Gabungan Kelompok Tani di kabupaten itu.

"Bantuan ini merupakan yang ketiga kalinya dilakukan setelah sebelumnya juga diserahkan bantuan yang sama kepada kelompok tani lainnya," kata Penjabat Bupati Serdang Bedagai Alwin di Perbaungan, Jumat, saat menyerahkan bantuan tersebut secara simbolis kepada Gapoktan Melati Jaya Desa Melati II.

Ia mengatakan, bantuan traktor roda empat tersebut merupakan upaya pemerintah untuk mendukung upaya khusus perluasan areal tanam melalui peningkatan indeks pertanaman kedelai menuju swasembada pangan.

Diharapkan bantuan itu mampu mendorong peningkatan produksi di kecamatan yang merupakan daerah sentra pertanaman kedelai yaitu Pegajahan, Perbaungan, Serba Jadi, Pantai Cermin, dan Tebing Tinggi.

Sementara bantuan traktor tangan diharapkan mampu meningkatkan ketersediaan prasarana dan sarana alsintan sehingga meningkatkan percepatan tanam dan dan gerakan tanam serempak.

"Untuk pompa air diharapkan mampu menekan dampak perubahan iklim seperti kekeringan dan banjir sehingga produksi dapat dimaksimalkan," katanya.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengatakan Serdang Bedagai mempunyai potensi cukup besar untuk pengembangan usaha di bidang pertanian dengan luas lahan sawah 39.827 hektare terdiri dari 33.556 hektare beririgasi dan 6.271 hektare tidak beririgasi sehingga merupakan salah satu lumbung beras di Sumatera Utara.

Produksi beras di kabupaten itu dari tahun ke tahun terus meningkat, pada tahun 2014 sebesar 232.517 ton dan surplus beras sebesar 148.970 ton.

"Untuk itu Pemkab Serdang Bedagai telah menetapkan sektor pertanian sebagai salah satu prioritas pembangunan disamping sektor lainnya," katanya.

Menurut dia, upaya peningkatan produksi padi dalam rangka mempertahankan swasembada beras dan peningkatan ketahanan pangan terus dilakukan melalui perluasan areal tanam dan peningkatan produktivitas.

Perluasan areal tanam dilakukan melalui peningkatan intensitas tanam dari satu kali menjadi dua kali dan dua kali menjadi tiga kali tanam dengan komoditi palawija, sayuran, dan buah-buahan semusim dengan perbaikan jaringan irigasi.

Peningkatan produktivitas dilakukan melalui penerapan teknologi baru seperti penggunaan benih unggul bersertifikat, perbaikan cara peningkatan indeks bercocok tanam, serta pengedalian hama dan penyakit secara terpadu, termasuk perbaikan pascapanen.

Untuk menghindari gagal panen akibat serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), petani perlu menerapkan Pengaturan Pola Tanam dan Tertib Tanam (P2T3), serta pergiliran varietas yang ditanam. ***4***

Pewarta: Juraidi

Editor : Ribut Priadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015