Seirampah, Sumut, 3/11 (Antara) - Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai terus berupaya meningkatkan dan mendorong minat baca siswa, diantaranya dengan menerapkan program "Hembaca Mening".
"Program tersebut dilaksanakan bekerja sama dengan USAID Prioritas. Dengan program membaca hening tersebut diharapkan minat baca siswa terus terpacu," kata Penjabat Bupati Serdang Bedagai Alwin di Seirampah, Selasa.
Tujuan membaca hening itu adalah untuk memberikan arahan dan pemahaman guna menjadikan kegiatan membaca menjadi salah satu kebiasaan siswa yang merupakan harapan bagi semua orang tua dan tenaga pengajar di sekolah.
Sedangkan guru diharapkan dapat membantu siswa mengatasi kesulitan dalam membaca dengan mengajarkan teknis membaca yang baik serta memanfaatkan fasilitas yang ada agar budaya baca dapat diwujudkan di sekolah.
Ia mengatakan, rendahnya minat membaca sangat berdampak langsung dengan prestasi pelajar di Indonesia.
Menurut Trends In Mathematic and Science Study (TIMSS) tahun 2003, siswa Indonesia hanya berada di ranking ke-35 dari 44 negara dalam hal prestasi Matematika dan ranking ke-37 dari 44 negara dalam hal prestasi Sains.
Menurut Indeks Pembangunan Pendidikan UNESCO, Indonesia justru berada di nomor 69 dari 127 negara.
Karena itu, keterampilan membaca merupakan prasyarat yang harus dimiliki setiap anak untuk berhasil dalam pendidikan.
Semakin baik keterampilan anak dalam membaca, maka kemampuannya untuk menalar ilmu pengetahuan juga semakin baik.
Begitu juga sebaliknya, semakin rendah kemampuan membaca anak, maka kemampuannya dalam menguasai pelajaran juga akan rendah.
Hal itu disebabkan karena semua pelajaran mengharuskan anak bisa membaca, baik membaca teks mau pun memahami konteks bacaan, karena rendahnya kemampuan membaca juga berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi.
"Begitu pentingnya keterampilan membaca sehingga Pemkab Serdang Bedagai berkewajiban mendorong lahirnya budaya membaca dan kegiatan membaca ini hendaknya menjadi sebuah gerakan bersama sehingga dibutuhkan partisipasi seluruh warga masyarakat yang lebih luas," katanya.
Sementara Provincial Coordinator USAID Prioritas Sumut Agus Marwan mengatakan, sekolah tanpa adanya dukungan dari orang tua tidak akan berjalan mulus.
Oleh karena itu, kegiatan "Membaca Hening" itu merupakan inovasi dalam mengembangkan budaya baca.
Akan tetapi bukan hanya sekedar membaca, namun juga terkait cara memahami, menguraikan sekaligus mempresentasikannya.
"Apresiasi kami sampaikan kepada jajaran Pemkab Serdang Bedagai karena telah peduli dan berkomitmen meningkatkan budaya membaca dan bertujuan untuk membangun kemajuan daerah," katanya. ***4***
(T.KR-JRD/B/I023/I023) 03-11-2015 21:34:24
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015
"Program tersebut dilaksanakan bekerja sama dengan USAID Prioritas. Dengan program membaca hening tersebut diharapkan minat baca siswa terus terpacu," kata Penjabat Bupati Serdang Bedagai Alwin di Seirampah, Selasa.
Tujuan membaca hening itu adalah untuk memberikan arahan dan pemahaman guna menjadikan kegiatan membaca menjadi salah satu kebiasaan siswa yang merupakan harapan bagi semua orang tua dan tenaga pengajar di sekolah.
Sedangkan guru diharapkan dapat membantu siswa mengatasi kesulitan dalam membaca dengan mengajarkan teknis membaca yang baik serta memanfaatkan fasilitas yang ada agar budaya baca dapat diwujudkan di sekolah.
Ia mengatakan, rendahnya minat membaca sangat berdampak langsung dengan prestasi pelajar di Indonesia.
Menurut Trends In Mathematic and Science Study (TIMSS) tahun 2003, siswa Indonesia hanya berada di ranking ke-35 dari 44 negara dalam hal prestasi Matematika dan ranking ke-37 dari 44 negara dalam hal prestasi Sains.
Menurut Indeks Pembangunan Pendidikan UNESCO, Indonesia justru berada di nomor 69 dari 127 negara.
Karena itu, keterampilan membaca merupakan prasyarat yang harus dimiliki setiap anak untuk berhasil dalam pendidikan.
Semakin baik keterampilan anak dalam membaca, maka kemampuannya untuk menalar ilmu pengetahuan juga semakin baik.
Begitu juga sebaliknya, semakin rendah kemampuan membaca anak, maka kemampuannya dalam menguasai pelajaran juga akan rendah.
Hal itu disebabkan karena semua pelajaran mengharuskan anak bisa membaca, baik membaca teks mau pun memahami konteks bacaan, karena rendahnya kemampuan membaca juga berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi.
"Begitu pentingnya keterampilan membaca sehingga Pemkab Serdang Bedagai berkewajiban mendorong lahirnya budaya membaca dan kegiatan membaca ini hendaknya menjadi sebuah gerakan bersama sehingga dibutuhkan partisipasi seluruh warga masyarakat yang lebih luas," katanya.
Sementara Provincial Coordinator USAID Prioritas Sumut Agus Marwan mengatakan, sekolah tanpa adanya dukungan dari orang tua tidak akan berjalan mulus.
Oleh karena itu, kegiatan "Membaca Hening" itu merupakan inovasi dalam mengembangkan budaya baca.
Akan tetapi bukan hanya sekedar membaca, namun juga terkait cara memahami, menguraikan sekaligus mempresentasikannya.
"Apresiasi kami sampaikan kepada jajaran Pemkab Serdang Bedagai karena telah peduli dan berkomitmen meningkatkan budaya membaca dan bertujuan untuk membangun kemajuan daerah," katanya. ***4***
(T.KR-JRD/B/I023/I023) 03-11-2015 21:34:24
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015