Medan, 28/10 (Antara) - Bulog Sumetera Utara belum mengetahui apakah daerah itu akan mendapat jatah dari impor beras Vietnam yang direncanakan pemerintah tahap awal sebanyak 1,5 juta ton.

"Biasanya memang ada jatah Sumut dari impor beras nasional. Tetapi tahun ini, belum ada informasi," kata Humas Bulog Sumut, Rudy Adlyn di Medan, Rabu.

Bulog Sumut, kata dia, hanya menunggu keputusan Pusat sembari melaporkan stok terkini atas bahan pangan utama di daerah itu.

Stok beras Bulog Sumut pada pekan ini ada sekitar 38ribuan ton atau cukup untuk alokasi hingga tiga bulan ke depan.

Bulog sendiri, ujar Rudy, masih melakukan operasi pasar (OP) beras sesuai instruksi Presiden meski realisasi penjualan tidak banyak.

"Bulog terus berupaya agar stok beras tetap aman untuk memenuhi kebutuhan rutin seperti rastra (beras untuk masyarakat sejahtera)," katanya.

Pantauan di pasar Medan, harga beras relatif stabil di kisaran Rp8.000 hingga Rp13.00 per kg.

Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta, Selasa, mengatakan, impor beras dilakukan untuk menjaga stabilitas harga dan stok nasional.

Jusuf Kalla menyebutkan, beras impor dari Vietnam itu akan masuk sebanyak 1,5 juta ton.

"Kebijakan impor dilakukan untuk keperluan cadangan beras memenuhi kebutuhan Bulog pada Januari-Maret 2016 yang masih mengalami paceklik," katanya.

Paceklik beras akibat dampak El Nino yang menyebabkan pergeseran masa tanam petani dan terjadi kekeringan.***4***

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Ribut Priadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015