Langkat, Sumut, 21/10 (Antara) - Forum Peduli Kesehatan Masyarakat Kabupaten Langkat Sumatera Utara, meminta Dinas Kesehatan setempat mengantisipasi wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terus semakin berkembang di berbagai kecamatan di daerah itu.

"Kita minta agar Dinkes antisipasi penyebaran wabah DBD," kata Ketua Forum Peduli Kesehatan Masyarakat Langkat Surkani, di Stabat, Rabu.

Surkani menjelaskan sudah banyak laporan maupun warga yang dirawat di berbagai rumah sakit baik di Stabat, Tanjungpura, Binjai maupun Medan, karena terkena penyakit DBD ini.

Seperti yang menimpa warga di desa Sukajadi Kecamatan Hinai, dimana selain mendapat perawatan juga ada yang meninggal dunia karena penyakit tersebut seperti apa yang disampaikan Kepala Puskesmas Tanjung Beringin Hinai satu warga di Desa Batu Malenggang dan satu lagi di Desa Sukadame.

Termasuk yang baru-baru ini di Kelurahan Kwala Bingei dan Kelurahan Perdamaian Kecamatan Stabat, dimana terdapat tujuh warga yang terkena DBD, tentu ini cukup serius untuk dicermati instansi kesehatan itu.

Apalagi dengan kondisi cuaca yang tidak menentu seperti sekarang ini, seharusnya instansi tersebut turun kelapangan melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya hidup bersih dan mengembangkan pola 3 M itu, katanya.

Seperti pengakuan salah seorang korban Demam Berdarah Dengue (DBD) Dian mengungkapkan rasa prihatinnya atas mewabahnya DBD di Stabat ini selain itu belum ada perhatian dari Dinas Kesehatan setempat untuk melakukan penanggulangannya padahal sudah cukup banyak warga yang terkena penyakit ini.

Sementara itu Demam Berdarah Dengue (DBD) ini tidak hanya melanda Kota Stabat, Kecamatan Hinai juga sudah mewabah seperti apa yang disampaikan Yono, baru baru ini dimana empat warga Desa Sukadame Kecamatan Hinai juga terkena penyakit ini.

Secara terpisah dalam satu kesempatan Kepala Seksi Penyakit Menular Dinas Kesehatan Langkat Benamuli menjelaskan bahwa untuk sekarang ini ada 105 kasus DBD yang terdata dan ada yang meninggal dunia.

Untuk tahun 2014 ada 327 kasus, lima di antaranya meninggal. Tahun 2013 ada 220 kasus dengan dua orang meninggal. Pada 2012 ada 151 kasus dengan tujuh korban meninggal. Lalu oada 2011 ada 281 kasus dengan tujuh korban meninggal dan pada 2010 ada 707 kasus dengan 15 warga meninggal. ***4***




Pewarta: Imam Fauzi

Editor : Ribut Priadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015