Langkat, Sumut, 12/10 (Antara) - Pemerintah pusat melalui keputusannya nomor 43/2015, telah menetapkan Kabupaten Langkat sebagai daerah pengembangan lokasi peternakan di Sumatera Utara, karena potensi peternakan yang terus meningkat dari tahun ke tahun.
"Langkat merupakan salah satu sentra pengembangan peternakan di Sumatera Utara," kata Bupati Langkat Ngogesa Sitepu melalui Sekretaris Daerah Indra Salahuddin, di Stabat, Senin.
Terbukti setiap tahunnya surplus peternakan Kabupaten Langkat dari mulai sapi, kambing, dan domba terus meningkat tajam, contohnya saja sapi dan lembu, para peternak Langkat berhasil mengirim hewan tersebut keberbagai daerah di Sumut pada momentum Idul Adha beberapa waktu yang lalu.
Kemudian, untuk populasi kambing, setiap tahunnya populasi ternak kambing di Langkat mencapai ratusan ribu ekor, itu artinya, peternak kita telah berhasil menjaga ketersediaan bahan pangan asal hewan, katanya.
Termasuk permasalahan harga dan kualitas gizi hewan asal Langkat juga sangat bagus, pasar domestik dan global selalu memesan hewan ternak asal Langkat untuk dipasarkan.
"Ke depannya Pemkab Langkat melalui instansi terkait akan selalu mengawasi dan monitoring potensi peternakan di Langkat, agar daging yang diproduksi dan dikonsumsi masyarakat aman, sehat, utuh dan halal," sambungnya.
Sementara itu Kepala Dinas Peternakan M Tambeng menjelaskan sekarang ini potensi peternakan di daerah ini telah menjadi perhatian untuk memenuhi kebutuhan peternak di Sumatera Utara.
"Sesuai dengan keputusan pemerintah pusat tersebut tentu ini merupakan cambuk untuk terus memproduksi ternak-ternak berkualitas untuk di suplai ke pasar termasuk kabupaten dan kota yang membutuhkannya," katanya.
Tambeng menjelaskan untuk sapi potong potensinya sekarang ini ada 168.187 ekor, sapi perah 54 ekor, kerbau 3.314 ekor, kuda 56 ekor, domba 343.389 eekor, kambing 286.896 ekor, babi 29.896 ekor, kelinci 825 ekor.
Untuk ayam pedaging ada 4.361.292 ekor, ayam buras 1.268.230 ekor, ayam petelur 3.540.875 ekor, itik 254.165 ekor, itik manila 284.803 ekor, puyuh 18.180 ekor dan merpati 2.048 ekor, katanya.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015
"Langkat merupakan salah satu sentra pengembangan peternakan di Sumatera Utara," kata Bupati Langkat Ngogesa Sitepu melalui Sekretaris Daerah Indra Salahuddin, di Stabat, Senin.
Terbukti setiap tahunnya surplus peternakan Kabupaten Langkat dari mulai sapi, kambing, dan domba terus meningkat tajam, contohnya saja sapi dan lembu, para peternak Langkat berhasil mengirim hewan tersebut keberbagai daerah di Sumut pada momentum Idul Adha beberapa waktu yang lalu.
Kemudian, untuk populasi kambing, setiap tahunnya populasi ternak kambing di Langkat mencapai ratusan ribu ekor, itu artinya, peternak kita telah berhasil menjaga ketersediaan bahan pangan asal hewan, katanya.
Termasuk permasalahan harga dan kualitas gizi hewan asal Langkat juga sangat bagus, pasar domestik dan global selalu memesan hewan ternak asal Langkat untuk dipasarkan.
"Ke depannya Pemkab Langkat melalui instansi terkait akan selalu mengawasi dan monitoring potensi peternakan di Langkat, agar daging yang diproduksi dan dikonsumsi masyarakat aman, sehat, utuh dan halal," sambungnya.
Sementara itu Kepala Dinas Peternakan M Tambeng menjelaskan sekarang ini potensi peternakan di daerah ini telah menjadi perhatian untuk memenuhi kebutuhan peternak di Sumatera Utara.
"Sesuai dengan keputusan pemerintah pusat tersebut tentu ini merupakan cambuk untuk terus memproduksi ternak-ternak berkualitas untuk di suplai ke pasar termasuk kabupaten dan kota yang membutuhkannya," katanya.
Tambeng menjelaskan untuk sapi potong potensinya sekarang ini ada 168.187 ekor, sapi perah 54 ekor, kerbau 3.314 ekor, kuda 56 ekor, domba 343.389 eekor, kambing 286.896 ekor, babi 29.896 ekor, kelinci 825 ekor.
Untuk ayam pedaging ada 4.361.292 ekor, ayam buras 1.268.230 ekor, ayam petelur 3.540.875 ekor, itik 254.165 ekor, itik manila 284.803 ekor, puyuh 18.180 ekor dan merpati 2.048 ekor, katanya.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015