Medan, 23/9 (Antara) - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menargetkan produksi ikan kakap pada tahun 2015 sebesar 500 ton karena mendapatkan dukungan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
"Tahun 2014 produksi ikan kakap secara keseluruhan masih 466, tahun 2012 sebesar 426 ton, dan tahun 2013 sebesar 437 ton," ujar Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumut, Zonny Waldi di Belawan, Rabu.
Dia mengatakan itu disela kegiatan tebar benih dan panen raya ikan kakap putih di keramba jaring apung milik kelompok pembudidaya ikan Putra Jala Senastri, binaan Dispotmar Lantamal I di Kelurahan Belawan I Kecamatan Belawan..
Diharapkan target produksi kakap yang sebesar 500 ton tercapai dan terus naik setiap tahun menyusul dukungan kuat Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui program budi daya kakap putih.
Budi daya kakap putih, katanya bukan saja diharapkan bisa mendorong hasil produksi ikan kakap di Sumut.
Tetapi, ujar Zonny, juga diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya nelayan yang selama ini hanya mengandalkan hasil tangkapan di laut yang rentan dengan musim, gangguan alam dan termasuk adanya masa-masa paceklik.
"Dengan budi daya, tentunya produksi bisa lebih terjamin.Apalagi kementerian sudah siap dengan bantuan teknologi dan pasar di lokal dan ekspor yang menjanjikan,"katanya.
Dia mengakui, budi daya laut di Sumut masih sangat rendah atau hanya 0,5 persen dari sekitar 100.000 hektare potensi yang tersebar di Kabupaten Serdang Bedagai, Deliserdang, Langkat dan lainnya.
Ketua Kelompok Putra Jala Senastri Saimin, menyebutkan, budi daya ikan kakap putih sudah terbukti jauh lebih menguntungkan dari pada jenis ikan lainnya termasuk kakap merah.
Dia menyebutkan, paling tinggi biaya produksi mulai benih hingga pakan untuk kakap putih itu sekitar Rp30.000, sementara harga jual paling murah Rp50.000 - Rp60.000 per kg.
"Yang paling membuat petani suka, adalah lama pemeliharaan yang tergolong pendek atau hanya 6 bulan untuk menghasilkan ikan berbobot 0,5 kg per ekor," katanya.
Dengan cepat panen, maka perputaran uang bisa lebih cepat.
Daya tarik kakap putih lainnya adalah pasar yang cukup menjanjikan di dalam negeri baik untuk keperluan restoran hotel dan bahkan rencana ekspor.
"Bibit dengan kualitasnya juga terjamin dari Balai Perikanan Budidaya Batam yang juga menjanjikan pendampingan kepada kelompok tani perikanan di Sumut," ujar Saimin .***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015
"Tahun 2014 produksi ikan kakap secara keseluruhan masih 466, tahun 2012 sebesar 426 ton, dan tahun 2013 sebesar 437 ton," ujar Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumut, Zonny Waldi di Belawan, Rabu.
Dia mengatakan itu disela kegiatan tebar benih dan panen raya ikan kakap putih di keramba jaring apung milik kelompok pembudidaya ikan Putra Jala Senastri, binaan Dispotmar Lantamal I di Kelurahan Belawan I Kecamatan Belawan..
Diharapkan target produksi kakap yang sebesar 500 ton tercapai dan terus naik setiap tahun menyusul dukungan kuat Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui program budi daya kakap putih.
Budi daya kakap putih, katanya bukan saja diharapkan bisa mendorong hasil produksi ikan kakap di Sumut.
Tetapi, ujar Zonny, juga diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya nelayan yang selama ini hanya mengandalkan hasil tangkapan di laut yang rentan dengan musim, gangguan alam dan termasuk adanya masa-masa paceklik.
"Dengan budi daya, tentunya produksi bisa lebih terjamin.Apalagi kementerian sudah siap dengan bantuan teknologi dan pasar di lokal dan ekspor yang menjanjikan,"katanya.
Dia mengakui, budi daya laut di Sumut masih sangat rendah atau hanya 0,5 persen dari sekitar 100.000 hektare potensi yang tersebar di Kabupaten Serdang Bedagai, Deliserdang, Langkat dan lainnya.
Ketua Kelompok Putra Jala Senastri Saimin, menyebutkan, budi daya ikan kakap putih sudah terbukti jauh lebih menguntungkan dari pada jenis ikan lainnya termasuk kakap merah.
Dia menyebutkan, paling tinggi biaya produksi mulai benih hingga pakan untuk kakap putih itu sekitar Rp30.000, sementara harga jual paling murah Rp50.000 - Rp60.000 per kg.
"Yang paling membuat petani suka, adalah lama pemeliharaan yang tergolong pendek atau hanya 6 bulan untuk menghasilkan ikan berbobot 0,5 kg per ekor," katanya.
Dengan cepat panen, maka perputaran uang bisa lebih cepat.
Daya tarik kakap putih lainnya adalah pasar yang cukup menjanjikan di dalam negeri baik untuk keperluan restoran hotel dan bahkan rencana ekspor.
"Bibit dengan kualitasnya juga terjamin dari Balai Perikanan Budidaya Batam yang juga menjanjikan pendampingan kepada kelompok tani perikanan di Sumut," ujar Saimin .***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015