Medan, 16/9 (Antara) - Panitia Pengawas Pemilihan Kota Medan mengajak mahasiswa sebagai pemilih pemula untuk terlibat menjadi pengawas dalam pemilihan kepala daerah.
Ajakan itu disampaikan Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Kota Medan dalam dialog interaktif dengan tema "Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam Pilkada Bermartabat" di Medan, Rabu, yang diikuti puluhan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi.
Ketua Panwaslih Kota Medan Raden Deni Admiral mengatakan, dialog itu diharapkan menjadi langkah untuk menjaring orang-orang yang dapat diberdayakan sebagai pengawas di TPS.
Pihaknya sengaja mengajak kalangan mahasiswa yang merupakan pemilih pemula untuk ikut meningkatkan kualitas pilkada di Kota Medan dengan menjadi pengawas.
Selama ini, sebagai calon intelektual, mahasiswa yang umumnya pemilih pemula tersebut kurang paham jika dirinya memiliki peran dalam meningkatkan kualitas pilkada.
Karena itu, Panwaslih Kota Medan memberikan wawasan bagi mahasiswa untuk ikut mengawasi seluruh tahapan yang dijalankan, terutama proses pemungutan dan penghitungan suara.
Dengan melibatkan mahasiswa, diharapkan bagian civitas akademika itu dapat menjadi sumber informasi untuk memberitahukan lingkungannya tentang pilkada.
Anggota Panwaslih Kota Medan Henri Sitinjak mengatakan, Panwaslih Kota Medan hanya memiliki 151 Petugas Pengawas Lapangan (PPL) dan dibantu dengan 3.048 pengawas TPS.
Jumlah itu dinilai belum mencukupi sehingga perlu mengajak mahasiswa sebagai pionir dalam pengawasan sehingga pilkada yang dijalankan lebih berkualitas.
Untuk itu, pihaknya membekali kalangan mahasiswa tesebut dengan tata pola pengawasan dan pelaporan jika menemukan adanya indikasi pelanggaran dan kecurangan di TPS.
Mahasiswa yang menjadi pemilih pemula itu dapat menjalankan tugas pengawasannya di TPS tertentu sambil berkoordinasi dengan pengawas TPS.
Setelah itu, indikasi pelanggaran dan kecurangan di TPS tersebut dilanjutkan ke PPL dan Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam).
"Jadi, diharapkan seluruh TPS ada pemilih pemula yang ikut mengawasi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015
Ajakan itu disampaikan Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Kota Medan dalam dialog interaktif dengan tema "Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam Pilkada Bermartabat" di Medan, Rabu, yang diikuti puluhan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi.
Ketua Panwaslih Kota Medan Raden Deni Admiral mengatakan, dialog itu diharapkan menjadi langkah untuk menjaring orang-orang yang dapat diberdayakan sebagai pengawas di TPS.
Pihaknya sengaja mengajak kalangan mahasiswa yang merupakan pemilih pemula untuk ikut meningkatkan kualitas pilkada di Kota Medan dengan menjadi pengawas.
Selama ini, sebagai calon intelektual, mahasiswa yang umumnya pemilih pemula tersebut kurang paham jika dirinya memiliki peran dalam meningkatkan kualitas pilkada.
Karena itu, Panwaslih Kota Medan memberikan wawasan bagi mahasiswa untuk ikut mengawasi seluruh tahapan yang dijalankan, terutama proses pemungutan dan penghitungan suara.
Dengan melibatkan mahasiswa, diharapkan bagian civitas akademika itu dapat menjadi sumber informasi untuk memberitahukan lingkungannya tentang pilkada.
Anggota Panwaslih Kota Medan Henri Sitinjak mengatakan, Panwaslih Kota Medan hanya memiliki 151 Petugas Pengawas Lapangan (PPL) dan dibantu dengan 3.048 pengawas TPS.
Jumlah itu dinilai belum mencukupi sehingga perlu mengajak mahasiswa sebagai pionir dalam pengawasan sehingga pilkada yang dijalankan lebih berkualitas.
Untuk itu, pihaknya membekali kalangan mahasiswa tesebut dengan tata pola pengawasan dan pelaporan jika menemukan adanya indikasi pelanggaran dan kecurangan di TPS.
Mahasiswa yang menjadi pemilih pemula itu dapat menjalankan tugas pengawasannya di TPS tertentu sambil berkoordinasi dengan pengawas TPS.
Setelah itu, indikasi pelanggaran dan kecurangan di TPS tersebut dilanjutkan ke PPL dan Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam).
"Jadi, diharapkan seluruh TPS ada pemilih pemula yang ikut mengawasi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015