Medan, 5/9 (Antara) - Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Sumatera Utara mengukur kualitas udara di Kota Medan dan Kabupaten Deliserdang sekitarnya terkait banyaknya kabut asap, Sabtu.

Pengukur kualitas udara tersebut dilakukan di empat lokasi yang diawali dari pintu masuk (main gate) Bandara Internasional Kualanamu.

Kemudian, tim BLH Sumut mengukur kualitas udara di bundaran eks Bandara Polonia, halaman parkiran kantor gubernur Sumut, dan di Kabupaten Karo.

Di Bandara Kualanamu, tim BLH memeriksa kualitas udara dengan menggunakan alat seperti "Staplex" (alat menghimpun partikel debu), "Air Sampler-Impinger" yang dilengkapi larutan pengurai TSP (Total Suspended Partikulat), SO2 (sulfur oksida) dan NO2 (Nitrit), serta teropong Opasitas untuk melihat kepekatan kabut.

Staf BLH Sumut Jefri Sani mengatakan, dalam melakukan pengukuran kualitas udara itu, pihaknya harus menganalisa dan meneliti selama 60 menit.

Pola kerjanya setiap 10 menit sekali dilihat ketika alat Staplex beroperasi," katanya.

Meski telah menemukan hasil, pihaknya belum dapat mengumumkannya ke publik karena harus membawa dan mengkajinya terlebih dulu di laboratorium BLH.

Namun, tim BLH Sumut mengakui jika kepekatan kabut asap mulai berkurang setelah hujan lebat yang turun pada Sabtu pagi.

Tim BLH Sumut hanya mengukur kualitas udara di depan main gate karena belum mengurus izin ke Otoritas Bandara Wilayah II Medan untuk melakukan kegiatan di bagian apron Bandara Kualanamu.

Sebelumnya, petugas prakirawan Stasiun Meteologi Polonia di Bandara Kualanamu Yolanda Tondang mengatakan, hujan lebat yang turun pada Sabtu itu menyebabkan jarak pandang di Bandara Kualanamu membaik. ***4***





Pewarta: Irwan Arfa

Editor : Ribut Priadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015