Tarutung, 28/8 (Antarasumut) - Sebanyak 124 pria dan wanita dari 15 Kecamatan se-Kabupaten Tapanuli Utara mendapatkan pelayanan medis Keluarga Berencana pada kegiatan bulan bhakti TNI Manunggal KB-Kesehatan yang digelar di ruang operasi Rumah Sakit Umum Tarutung, Jumat.
"Ini merupakan bentuk kepedulian akan kebutuhan masyarakat dalam mewujudkan Keluarga Berencana namun tidak memiliki kemampuan biaya untuk melaksanakan operasi. Kepedulian dalam bulan bhakti TNI Kodim 0210/TU ini, sangat pantas diapresiasi,†ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Taput Edward Tampubolon yang hadir mewakili Bupati.
Menurutnya, kebersamaan dalam mewujudkan kepedulian ini harus tetap dibina dan dipelihara. Kegiatan yang terselenggara atas kerjasama TNI dan Pemkab Taput itu diharapkan akan menggugah dan menyadarkan masyarakat bahwa ikut KB itu perlu.
“Disamping sebagai bagian upaya untuk menjaga dan memelihara kesehatan bapak, ibu dan anak, juga menjamin kesejahteraan dan pemenuhan kebutuhan anak. Karena kondisi masyarakat yang belum mapan secara ekonomi juga sangat tepat untuk ikut program KB,†katanya.
Kegiatan pelayanan medis yang diselenggarakan tersebut secara langsung ditinjau Sekdakab, Dandim 0210/TU Letkol Inf. Baginta Bangun, Asisten Pemerintahan Pemkab Taput Drs. HP Marpaung, Kepala Dinas Kesehatan dr Janri Nababan, Direktur Rumah Sakit Umum Tarutung dr Ganda Nainggolan, Wakapolres Taput Kompol B Turnip, serta Sekretaris Badan Keluarga Berencana dan PKS, Hulman Panggabean.
Hulman Panggabean, selaku penyelenggara kegiatan pelayanan medis menyebutkan bahwa sejumlah 124 warga telah bersedia untuk mengikuti pelayanan Medis Operasi Wanita (MOW) dan Medis Operasi Pria (MOP) di ruang operasi Rumah Sakit Umum Tarutung.
“Pelayanan medis ini diikuti oleh 121 wanita, dan 3 pria yang bersedia melakukan KB seterilisasi atau yang lajim disebut kontap (kontrasepsi mantap). Ini merupakan salah bukti bahwa masyarakat kita juga sangat menginginkan sebuah Keluarga Berencana,†sebutnya.
Dikatakan, dalam pelaksanan operasi, setiap wanita yang menjadi peserta MOW akan menjalani tubektomi atau pemutusan saluran ovarium secara permanen. Sementara, pria akan menjalani vasektomi sebagai metode kontrasepsi permanen pria dengan pemotongan saluran sperma pria agar tidak dapat membuahi sel telur wanita.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015
"Ini merupakan bentuk kepedulian akan kebutuhan masyarakat dalam mewujudkan Keluarga Berencana namun tidak memiliki kemampuan biaya untuk melaksanakan operasi. Kepedulian dalam bulan bhakti TNI Kodim 0210/TU ini, sangat pantas diapresiasi,†ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Taput Edward Tampubolon yang hadir mewakili Bupati.
Menurutnya, kebersamaan dalam mewujudkan kepedulian ini harus tetap dibina dan dipelihara. Kegiatan yang terselenggara atas kerjasama TNI dan Pemkab Taput itu diharapkan akan menggugah dan menyadarkan masyarakat bahwa ikut KB itu perlu.
“Disamping sebagai bagian upaya untuk menjaga dan memelihara kesehatan bapak, ibu dan anak, juga menjamin kesejahteraan dan pemenuhan kebutuhan anak. Karena kondisi masyarakat yang belum mapan secara ekonomi juga sangat tepat untuk ikut program KB,†katanya.
Kegiatan pelayanan medis yang diselenggarakan tersebut secara langsung ditinjau Sekdakab, Dandim 0210/TU Letkol Inf. Baginta Bangun, Asisten Pemerintahan Pemkab Taput Drs. HP Marpaung, Kepala Dinas Kesehatan dr Janri Nababan, Direktur Rumah Sakit Umum Tarutung dr Ganda Nainggolan, Wakapolres Taput Kompol B Turnip, serta Sekretaris Badan Keluarga Berencana dan PKS, Hulman Panggabean.
Hulman Panggabean, selaku penyelenggara kegiatan pelayanan medis menyebutkan bahwa sejumlah 124 warga telah bersedia untuk mengikuti pelayanan Medis Operasi Wanita (MOW) dan Medis Operasi Pria (MOP) di ruang operasi Rumah Sakit Umum Tarutung.
“Pelayanan medis ini diikuti oleh 121 wanita, dan 3 pria yang bersedia melakukan KB seterilisasi atau yang lajim disebut kontap (kontrasepsi mantap). Ini merupakan salah bukti bahwa masyarakat kita juga sangat menginginkan sebuah Keluarga Berencana,†sebutnya.
Dikatakan, dalam pelaksanan operasi, setiap wanita yang menjadi peserta MOW akan menjalani tubektomi atau pemutusan saluran ovarium secara permanen. Sementara, pria akan menjalani vasektomi sebagai metode kontrasepsi permanen pria dengan pemotongan saluran sperma pria agar tidak dapat membuahi sel telur wanita.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015