Tebingtinggi, 22/1 (Antarasumut) - Walikota Tebingtinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan MM mengakui bahwa dari hasil tes urine yang dilakukan Badan Nasional Narkotika Provinsi (BNNP) Sumut beberapa hari lalu,

terdapat sembilan orang yang terindikasi Narkoba. Dari sembilan itu terdapat diantaranya wanita. Namun, Walikota tidak merinci siapa-siapa saja PNS yang terindikasi itu.

Hal itu diungkap Walikota Tebingtinggi saat memberikan sambutan di acara peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw yang dilaksanakan jajaran Dinas Pendidikan Kota Tebingtinggi, Kamis (22/1) di aula Balai Pertemuan Kartini. Terlihat hadir Kadis Pendidikan Drs H Pardamean Siregar MAP bersama pejabat SKPD lainnya dan ratusan keluarga besar Disdik.

Selain itu, Walikota mengingatkan jajaran Disdik agar dalam melaksanakan tugas selalu komitmen kepada tugas mencerdaskan bangsa. “Pemko menyadari hak dan kewajiban setiap PNS. Akan tetapi PNS juga harus memahami kesulitan yang dialami Pemko Tebingtinggi dalam berbagai program. Kalau misalnya tunjangan kinerja atau sertifikasi atau gaji sedikit terlambat, mestinya dipahami dan tak harus kasak kusuk. Itu bagian dari memelihara hati,” himbau Walikota.

Sementara itu, Al Ustadz Fachrurrozy Pulungan MA dalam taushiyah agama mengupas tentang penyakit hati yang banyak dialami manusia. Paling tidak, ujar Pulungan, ada lima macam penyakit hati yang diderita manusia, sehingga hati menjadi rusak.

Pertama, banyak bicara yang membuat hati menjadi keras. Bentuk-bentuk dari banyak bicara itu, misalnya suka berdebat, suka membantah, mempergunjingkan hal-hal yang tak penting, bergosip ria. “Orang model seperti ini dipastikan hatinya rusak dan susah menerima kebenaran,” ujar Ustadz Pulungan.

Selain itu, penyebab rusaknya hati adalah banyak makan sehingga kenyang dan perut menjadi buncit. Kebiasaan orang seperti ini, lebih mementingkan dirinya dan cenderung enggan berbagai kepada sesama. Demikian pula kebiasaan suka berlebih-lebihan dalam segala hal. “Allah memerintahkan kita untuk hidup sesuai dengan rezeki yang diberikan, dimana ketika rezeki bertambah kita bersyukur dan ketika rezeki berkurang kita bersabar,” pesan aktifis Al Jam’iyatul Washliyah Sumut itu.

Penyakit lain yang menimbulkan kerusakan hati, adalah berlebihan dalam memandang dengan tidak menjaga penglihatan. Kemudian, berlebih-lebihan dalam hal mubah (boleh). Misalnya, berlebih-lebihan dalam bersolek bagi wanita, di mana syariat menganjurkan agar wanita bersolek untuk suami dan bukan bersolek untuk orang lain.(del)

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015