Medan, 3/6 (Antarasumut) - Huawei luncurkan seri ponsel terbarunya yaitu Huawei Y3 yang menyasar pasar menengah dengan harga Rp799.000.

Huawei Y3 yang memiliki nama lengkap Huawei Ascend Y336-U02 merupakan ponsel pintar terjangkau dengan kualitas premium yang didesain secara khusus untuk Indonesia" kata Area Sales Manager Huawei untuk wilayah Sumatera, Eddy Huang saat peluncuran Huawei Y3 di Medan, Rabu.

Menurut Eddy, Huawei Y3, diperkuat oleh OS Android 4.4 Kitkat dengan prosesor quad core dan Ram 512 MB serta HSPA +/HSUPA hingga 21Mbps/5.76Mbps dan sambungan Wi-Fi 802.11 b/g/n 2.4GHz yang dapat memberikan internet berkualitas dan berkecepatan tinggi.

Salah satu keunggulan ponsel ini adalah fasilitas snapshot yang bisa diaktifkan hanya dengan dua klik saja (quick snapshot) dan hanya dalam waktu 0,06 detik tanpa harus membuka kunci ponsel dan memastikan pengguna tidak melewatkan setiap momen berharga, ujarnya.

Selain itu, fasilitas dual LED flash juga tersedia agar pengguna bisa mengabadikan momen dalam kondisi pencahayaan yang rendah (low light).

Ponsel dikelasnya hanya memiliki 1 led flash light sehingga hasil foto dalam kondisi gelap kurang baik. Namun dengan Y3, hal tersebut tidak menjadi hambatan karena Y3 memiliki dual LED flash light, kata Eddy.

Ponsel Huawei Y3 ini juga diklaim dapat bertahan di kondisi panas ekstrim hingga 55 derajat celcius dan dapat bertahan di kondisi lembab hingga 95 persen. Ini membuktikan bahwa kualitas dan daya tahan ponsel ini sudah tidak diragukan lagi, ujarnya.

Yang paling penting, Huawei Y3 ini merupakan solusi buat siapapun yang menginginkan ponsel murah yang memiliki fitur khas ponsel kelas premium dan memiliki teknologi yang canggih dengan harga yang tidak merusak kantong.

Bahkan kami sengaja memberikan desain khusus dengan ornamen khas batik yang merupakan salah satu harta kebudayaan Indonesia dan dapat ditemukan dalam design packaging dan tema batik yang telah dimasukkan kedalam ponsel pintar Y3, jelas Eddy.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015