Simalungun, Sumut, 22/5 (Antara) - Ratusan kepala keluarga di Nagori (Desa) Pinangratus, Kecamatan Jorlang Hataran, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, mengharapkan pemerintah dapat membangun jembatan permanen untuk akses ke desa itu.

Salah seorang warga Nagori Pinangratus Adi Rahmat (51) di Kecamatan Jorlang Hataran, Jumat, mengatakan, selama ini warga selalu mengggunakan jembatan seadanya yang terbuat dari papan dan mudah ambruk.

"Jembatan papan swadaya masyarakat berulang kali ambruk akibat banjir, terakhir ambruk 10 hari lalu," katanya.

Menurut dia, kerusakan jembatan itu membuat warga desa yang berjumlah sekitar 300 kepala keluarga tersebut harus memutar melalui jalan lain untuk tiba ke ibu kota Kecamatan Jorlang Hataran.

Jembatan dan infrastruktur jalan yang rusak tersebut juga menyebabkan warga terpaksa menempuh jarak yang lebih jauh untuk menuju daerah lain, termasuk ke Pematang Raya sebagai ibu kota Kabupaten Simalungun dan Kota Pematangsiantar.

"Namun, sebagian dari kami ada juga yang tetap memilih melalui akses jembatan ambruk itu meski harus menantang bahaya," katanya.

Saat ini, kata dia, warga sedang berupaya membuat jembatan sederhana dari bahan kayu dengan swadaya sendiri yang dikerjakan setiap akhir pekan.

Jembatan dari papan yang tergantung itu merupakan jembatan penghubung setelah jalur utama yang merupakan akses masuk dan keluar dari desa itu mengalami kerusakan sejak mengalami longsor besar pada tahun 2005.

"Pernah dibuat jembatan permanen, tetapi hancur, hanya bertahan sekitar satu tahunan, mungkin karena tidak sesuai dengan standar," kata Adi Rahmat.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Simalungun, Ramadhani Purba mengatakan, pihaknya belum mendapatkan laporan terkait ambruknya jembatan tersebut.

"Silahkan sampaikan surat yang ditujukan kepada Bupati Simalungun, kita akan menurunkan tim untuk melihat lokasi. Setelah itu, kita programkan yang bisa dilakukan," kata Ramadhani.

Ia berharap warga yang mengalami dampak bencana itu dapat bersabar untuk pembangunan lokasi mengingat keterbatasan anggaran karena harus mendahulukan sektor lain yang mendesak. ***4***
(T.KR-WRS/B/I. Arfa/I. Arfa) 22-05-2015 10:53:10

Pewarta: Waristo

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015