Balige, Sumut, 26/4 (Antara) - Pelaksana tugas Bupati Toba Samosir (Tobasa), Sumatera Utara Tobasa, Liberty Pasaribu menyampaikan apresiasi atas kehadiran lembaga pendidikan Usaid Prioritas di kabupaten tersebut, karena program yang mereka desain berhasil membawa pendidikan berkelas dunia kepada banyak siswa.
"Implementasi pembelajaran kontekstual yang dikembangkan Usaid Prioritas di Kabupaten ini dinilai cukup berhasil," ungkap Liberty di Balige, Minggu, usai menghadiri Lokakarya keberhasilan program Usaid Prioritas di Kabupaten Tobasa.
Dikatakannya, sesuai Perda Tobasa nomor 03 tahun 2010 tentang rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD), salah satu misi dari kabupaten yang terletak di pinggir danau Toba itu adalah meningkatkan mutu pendidikan dan pembangunan sumber daya manusia (SDM).
Dalam melaksanakan pembangunan pendidikan tersebut, kata dia, terdapat berbagai permasalahan yang dihadapi dan salah satunya adalah kualitas SDM terbatas dan kapasitas lembaga pendidikan yang masih minim di seluruh kecamatan.
Untuk mengatasi berbagai masalah itu, lanjutnya, pemerintah daerah setempat telah melakukan sejumlah upaya guna mewujudkan pendidikan berkualitas di kabupaten bependuduk sekitar 205 ribu jiwa yang terletak di bagian tengah provinsi Sumatera Utara itu.
Liberty menjelaskan, Prioritizing Reform, Innovation, Opportunities for Reaching Indonesia's Teacher, Administrators, and Students (Prioritas), adalah program lima tahun yang didanai oleh United States Agency for International Development (Usaid) merupakan bagian penting dari kemitraan konprihensip antara pemerintah Amerika Serikat dan Indonesia.
Dengan alokasi dana senilai 83,7 juta US dollar, program tersebut akan berlangsung dalam jangka waktu lima tahun, melalui program yang didesain untuk membawa pendidikan berkelas dunia kepada banyak siswa di Indonesia, termasuk di Kabupaten Tobasa.
"Patut disyukuri, Kabupaten Tobasa diikut sertakan sebagai salah satu dari 15 kabupaten yang dijadikan sebagai mitra di antara 33 kabupaten/kota di Sumatera Utara," katanya.
Pelaksanaan program Usaid Prioritas, telah dimulai sejak 4 Oktober 2013 di Tobasa dan berakhir pada 2017. Selama satu setengah tahun berjalan, hasilnya sudah banyak menunjukkan banyak perobahan, baik di sekolah mitra maupun pendidikan dasar secara umum di daerah itu.
"Kesempatan baik yang dipercayakan Usaid Prioritas ini, harus kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya," kata Liberty.
Sementara itu, Koordinator Daerah Usaid Prioritas Tobasa, Anwar Suhut menyebutkan pihaknya baru selesai menyelenggaran lokakarya keberhasilan program di Hotel Serenauli, Laguboti dan diikuti 200 peserta yang mengisi pameran dengan menunjukkan produk-produk pembelajaran kreatif dan inovatif.
"Kami baru saja selesai menyelenggaran lokakarya keberhasilan program di Tobasa dengan membuka stand yang memamerkan produk-produk pembelajaran hasil implementasi satu setengah tahun program Usaid Prioritas di daerah ini," kata Anwar.
Keberhasilan program implementasi pembelajaran PAKEM dan pembelajaran kontekstual yang dikembangkan usaid prioritas di Tobasa mendapat perhatian seluruh pengunjung, karena dilengkapi pemutaran video dokumenter pembelajaran praktik.
Selain itu, didengarkan testimoni guru-guru, presentase pembelajaran aktif dan kontekstual oleh anak-anak sekolah dasar serta diisi stand pameran dari sejumlah sekolah dasar mitra.
Lokakarya dihadiri Staf Khusus Mendikbud RI Achmad Rizali, Ketua Komisi E DPRD Sumut Efendi Panjaitan, Perwakilan Kementrian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Hadri Pasaribu, Perwakilan Kementerian Agama Jakarta Soritua Harahap, Perwakilan Kantor Gubernur Sumut Rosmawaty Nadeak, Perwakilan Dinas Pendidikan Propinsi Sumatera Utara dan sejumlah undangan lainnya.
"Lokakarya keberhasilan program Usaid Prioritas di Tobasa ini telah menunjukkan implementasi program serta produk-produk pembelajaran kreatif dan inovatif oleh 24 sekolah mitra yang terdiri dari 16 SD/MI dan 8 SMP/MTs," jelas Anwar. ***4***
(KR-HIN)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015
"Implementasi pembelajaran kontekstual yang dikembangkan Usaid Prioritas di Kabupaten ini dinilai cukup berhasil," ungkap Liberty di Balige, Minggu, usai menghadiri Lokakarya keberhasilan program Usaid Prioritas di Kabupaten Tobasa.
Dikatakannya, sesuai Perda Tobasa nomor 03 tahun 2010 tentang rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD), salah satu misi dari kabupaten yang terletak di pinggir danau Toba itu adalah meningkatkan mutu pendidikan dan pembangunan sumber daya manusia (SDM).
Dalam melaksanakan pembangunan pendidikan tersebut, kata dia, terdapat berbagai permasalahan yang dihadapi dan salah satunya adalah kualitas SDM terbatas dan kapasitas lembaga pendidikan yang masih minim di seluruh kecamatan.
Untuk mengatasi berbagai masalah itu, lanjutnya, pemerintah daerah setempat telah melakukan sejumlah upaya guna mewujudkan pendidikan berkualitas di kabupaten bependuduk sekitar 205 ribu jiwa yang terletak di bagian tengah provinsi Sumatera Utara itu.
Liberty menjelaskan, Prioritizing Reform, Innovation, Opportunities for Reaching Indonesia's Teacher, Administrators, and Students (Prioritas), adalah program lima tahun yang didanai oleh United States Agency for International Development (Usaid) merupakan bagian penting dari kemitraan konprihensip antara pemerintah Amerika Serikat dan Indonesia.
Dengan alokasi dana senilai 83,7 juta US dollar, program tersebut akan berlangsung dalam jangka waktu lima tahun, melalui program yang didesain untuk membawa pendidikan berkelas dunia kepada banyak siswa di Indonesia, termasuk di Kabupaten Tobasa.
"Patut disyukuri, Kabupaten Tobasa diikut sertakan sebagai salah satu dari 15 kabupaten yang dijadikan sebagai mitra di antara 33 kabupaten/kota di Sumatera Utara," katanya.
Pelaksanaan program Usaid Prioritas, telah dimulai sejak 4 Oktober 2013 di Tobasa dan berakhir pada 2017. Selama satu setengah tahun berjalan, hasilnya sudah banyak menunjukkan banyak perobahan, baik di sekolah mitra maupun pendidikan dasar secara umum di daerah itu.
"Kesempatan baik yang dipercayakan Usaid Prioritas ini, harus kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya," kata Liberty.
Sementara itu, Koordinator Daerah Usaid Prioritas Tobasa, Anwar Suhut menyebutkan pihaknya baru selesai menyelenggaran lokakarya keberhasilan program di Hotel Serenauli, Laguboti dan diikuti 200 peserta yang mengisi pameran dengan menunjukkan produk-produk pembelajaran kreatif dan inovatif.
"Kami baru saja selesai menyelenggaran lokakarya keberhasilan program di Tobasa dengan membuka stand yang memamerkan produk-produk pembelajaran hasil implementasi satu setengah tahun program Usaid Prioritas di daerah ini," kata Anwar.
Keberhasilan program implementasi pembelajaran PAKEM dan pembelajaran kontekstual yang dikembangkan usaid prioritas di Tobasa mendapat perhatian seluruh pengunjung, karena dilengkapi pemutaran video dokumenter pembelajaran praktik.
Selain itu, didengarkan testimoni guru-guru, presentase pembelajaran aktif dan kontekstual oleh anak-anak sekolah dasar serta diisi stand pameran dari sejumlah sekolah dasar mitra.
Lokakarya dihadiri Staf Khusus Mendikbud RI Achmad Rizali, Ketua Komisi E DPRD Sumut Efendi Panjaitan, Perwakilan Kementrian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Hadri Pasaribu, Perwakilan Kementerian Agama Jakarta Soritua Harahap, Perwakilan Kantor Gubernur Sumut Rosmawaty Nadeak, Perwakilan Dinas Pendidikan Propinsi Sumatera Utara dan sejumlah undangan lainnya.
"Lokakarya keberhasilan program Usaid Prioritas di Tobasa ini telah menunjukkan implementasi program serta produk-produk pembelajaran kreatif dan inovatif oleh 24 sekolah mitra yang terdiri dari 16 SD/MI dan 8 SMP/MTs," jelas Anwar. ***4***
(KR-HIN)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015