Tarutung, Sumut, 17/4 (Antara) – Badan Ketahanan Pangan (Ketapang) Provinsi Sumatera Utara (Provsu) menyerahkan sejumlah bahan sembako untuk membantu korban bencana longsor di Kecamatan Pahae Jae dan di Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Jumat.

Bahan sembako yang diberikan berupa berupa beras, gula dan minyak goreng yang diserahkan Ketapang Provsu diterima Pemerintah Kabupaten Taput diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Edward Tampubolon diruang kerjanya.

“Bantuan untuk bencana longsor di Kecamatan Sipahutar dan Pahae Jae berupa beras, gula dan minyak goreng merupakan penanganan tanggap darurat bencana yang mengakibatkan gagal panen. Beras sebanyak 2 ton, gula 454 kg, dan minyak goreng sejumlah 454 kg ini mudah-mudahan dapat membantu meringankan beban korban bencana,” ujar Kasmin Nasution mewakili Badan Ketapang Provsu.

Menurutnya, permohonan bantuan sembako untuk korban longsor yang diterima pihaknya melalui Kepala Kantor Ketapang Taput, nantinya akan diserahkan Bupati Taput Kepada Camat Sipahutar dan Camat Pahae Jae yang selanjutnya akan didistribusikan kepada desa-desa yang tertimpa musibah, yang meliputi dua Desa di Kecamatan Pahae Jae, yakni Desa Pardomuan Nainggolan, dan Desa Pardamean Nainggolan. Serta enam Desa di Kecamatan Sipahutar, yaitu Desa Siabal abal II, Siabal abal VI, Onan Runggu I, Onan Runggu III, Sipahutar I dan Sipahutar III.

Kehadiran Badan Ketapang Provinsi itu diapresiasi Sekda Edward. Dirinya mengaku salut atas sikap tanggap yang ditunjukkan Pemerintah Provinsi bagi korban bencana di daerah itu.

“Saya mengucapkan terimakasih atas tanggapnya Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara terkait bencana yang menimpa masyarakat di Kecamatan Sipahutar dan Kecamatan Pahae Jae, Taput. Bencana longsor yang menimbun lokasi persawahan masyarakat telah menyebabkan gagalnya panen bagi 327 KK masyarakat, yakni 300 KK di Kecamatan Sipahutar dan 27 KK di Kecamatan Pahae Jae,” ujar Edward.

Kata Edward, penyebab terjadinya longsor di daerah itu, tidak terlepas dari kondisi alam geografis Kabupaten Tapanuli Utara yang merupakan daerah rawan gempa dan longsor. Sehingga, atas keberadaan tersebut, kewaspadaan seluruh masyarakat dalam menghadapi bencana yang terjadi jelas menjadi sesuatu yang selalu harus diingatkan.

“Atas bantuan ini, kami sangat berterimakasih. Ini akan segera kita salurkan kepada warga yang terkena bencana. Kiranya dapat dimanfaatkan untuk meringankan beban para saudara kita disana,” tukasnya.

Pewarta: Rinto Aritonang

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015