Medan, (Antara) - Neraca perdagangan Sumatera Utara (Sumut) dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) awal tahun 2015 mengalami defisit senilai 50,490 juta dolar AS.

"DefIsit dihitung dari ekspor pada Januari-Februari 2015 yang hanya 106,369 juta dolar AS dan impor sudah 156, 859 juta dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Wien Kusdiatmono di Medan, Selasa.

Defisit perdagangan dengan RRT membuat surplus perdagangan luar negeri Sumut awal tahun ini semakin mengecil.

Apalagi selain RRT, defisit perdagangan Sumut terjadi ke beberapa negara lain seperti Malaysia, Singapura, Argentina dan Australia.

Menurut dia, secara keseluruhan, ekspor-impor Sumut memang masih surplus sebesar 473,613 juta dolar AS dari nilai ekspor mencapai 1, 183 miliar dolar AS dan impor 709,803 juta dolar AS.

Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Sumut, Laksamana Adiyaksa menyebutkan, nilai impor Sumut dari RRT yang turun itu akibat melemahnya perekonomian sehinggga membuat permintaan di pasar termasuk Sumut menurun.

Sumut, kata dia, mengimpor antara lain produk makanan/minuman, buah-buahan, pupuk dan produk elektronik.

Selain permintaan yang sepi, menguatnya nilai dolar AS membuat ekspor-impor juga tertekan.

Adapun ekspor Sumut ke RRT, ujar dia, masih tetap terbesar berupa CPO dan karet.

"Kalau perekonomian masih lesu seperti ini, ekspor dan impor tetap akan turun karena daya beli melemah," katanya. ***3***
Biqwanto
(T.E016/B/B. Situmorang/B. Situmorang) 14-04-2015 18:05:02

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015