Medan, 11/4 (Antara) - Volume ekspor karet Sumatera Utara pada triwulan I 2015 mencapai 110,83 ribu ton atau turun 13.98 persen dibandingkan periode sama 2014.
"Meski volume karet Sumut mulai Februari terus naik, tetapi belum bisa mendongkrak kenaikan penjualan selama triwulan I," kata Sekretaris Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut Edy Irwansyah di Medan, Sabtu.
Volume ekspor karet Sumut pada Januari 2015 tercatat sebesar 34,73 ribu ton, disusul Februari 36,44 ribu ton, dan Maret 39,67 ribu ton.
Dia menjelaskan, kalau selama triwulan I 2014, volume ekspor karet Sumut sudah sebanyak 128,85 ribu ton, sementara di periode sama 2015 hanya 110,83 ribu ton.
"Ada penurunan 18,02 ribu ton atau 13,98 persen di tahun ini,"katanya.
Menurut dia, penurunan volume ekspor karet itu masih tetap akibat dampak krisis global yang membuat permintaan melemah dan harga juga turun.
Dia mengakui, Gapkindo sudah mengingatkan eksportir menahan volume eskpor untuk menekan terjadinya penurunan harga jual lagi.
Edy mengatakan, melihat situasi ekonomi yang masih belum stabil, ada dugaan ekspor masih akan melemah.
Apalagi, beberapa negara importir seperti India mulai melakukan kebijakan menahan atau mengurangi impor untuk menjaga harga karet petaninya.
Ketua Kadin Sumut Ivan Iskandar Batubara mengatakan, hampir semua komoditas ekspor Sumut masih mengalami penurunan volume dan harganya akibat krisis global.
Namun, pengusahanya terus berusaha eksis dengan melakukan lobi untuk mempertahankan dan meningkatkan ekspornya.
"Pengusaha memang harus tetap bersemangat karena bukan hanya Indonesia yang mengalami penurunan volume dan harga ekspor, tetapi juga negara lain," katanya.***3***
(T.E016/B/K. Dewanto/K. Dewanto) 11-04-2015 15:41:3
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015
"Meski volume karet Sumut mulai Februari terus naik, tetapi belum bisa mendongkrak kenaikan penjualan selama triwulan I," kata Sekretaris Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut Edy Irwansyah di Medan, Sabtu.
Volume ekspor karet Sumut pada Januari 2015 tercatat sebesar 34,73 ribu ton, disusul Februari 36,44 ribu ton, dan Maret 39,67 ribu ton.
Dia menjelaskan, kalau selama triwulan I 2014, volume ekspor karet Sumut sudah sebanyak 128,85 ribu ton, sementara di periode sama 2015 hanya 110,83 ribu ton.
"Ada penurunan 18,02 ribu ton atau 13,98 persen di tahun ini,"katanya.
Menurut dia, penurunan volume ekspor karet itu masih tetap akibat dampak krisis global yang membuat permintaan melemah dan harga juga turun.
Dia mengakui, Gapkindo sudah mengingatkan eksportir menahan volume eskpor untuk menekan terjadinya penurunan harga jual lagi.
Edy mengatakan, melihat situasi ekonomi yang masih belum stabil, ada dugaan ekspor masih akan melemah.
Apalagi, beberapa negara importir seperti India mulai melakukan kebijakan menahan atau mengurangi impor untuk menjaga harga karet petaninya.
Ketua Kadin Sumut Ivan Iskandar Batubara mengatakan, hampir semua komoditas ekspor Sumut masih mengalami penurunan volume dan harganya akibat krisis global.
Namun, pengusahanya terus berusaha eksis dengan melakukan lobi untuk mempertahankan dan meningkatkan ekspornya.
"Pengusaha memang harus tetap bersemangat karena bukan hanya Indonesia yang mengalami penurunan volume dan harga ekspor, tetapi juga negara lain," katanya.***3***
(T.E016/B/K. Dewanto/K. Dewanto) 11-04-2015 15:41:3
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015