Medan, 1/4 (Antarasumut) - Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho mengharapkan, seluruh stakeholder kepariwisataan di Sumut bersinergi untuk meningkatkan arus wisatawan ke daerah ini, karena sangat strategis dan termasuk daya ungkit ekonomi bagi satu kawasan.

Hal itu ia sampaikan saat menerima audiensi Panitia Musyawarah Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumut di ruangan kerja Gubsu, Rabu (1/4) sore.

Gatot menyambut baik Musda PHRI dengan harapan mampu memilih pemimpin yang diterima seluruh anggota.

Dengan begitu, bisa merealisasikan sejumlah program-program strategis untuk meningkatkan dunia pariwisata di daerah ini. Dia sendiri mengupayakan hadir dalam pembukaan Musda.

"Saya berharap Musda PHRI terpilih kepengurusan yang diterima semua anggota. Lalu membuat program-program kreatif, di antaranya dengan mengintegrasikan dengan paket wisata yang cukup banyak di kita," katanya.

Dia mencontohkan, bidang olahraga, seperti golf. Bagaimana olahraga golf ini bisa bagian dari paket wisata yang dijual ke sejumlah negara tetangga. Selain main golf, wisatawan diajak mengunjungi lokasi-lokasi wisata yang ada.

Orang Malaysia datang ke Medan, kebanyakan main golf. Soalnya, cost main golf di Medan ini sangat murah dibanding dengan Jakarta apalagi dengan Malaysia.

Kalau bisa diintegrasikan dengan paket wisata dua hari, Sabtu dan Minggu. Sabtu main golf, lalu Minggu wisatawan diajak tur ke Tangkahan. Paket promosinya seperti itu. Bisa dijual ke para wisatawan yang dekat, seperti Singapura, Thailand dan Malaysia.

Tentunya, lanjut Gubsu, ide kreatif dari PHRI tersebut diharapkan bisa disinergikan dengan pemerintah (Dinas Pariwisata) dan stakeholder lainnya.

Khusus SDM perhotelan dan restoran, Gubsu mengharapkan terus meningkatkan kualitas pelayanan, termasuk pentingnya melakukan sertifikasi.
Ketua Panitia Jafar Gultom melaporkan kondisi terkini tentang rencana Musda. Peserta sudah ada 200-an dari berbagai daerah di Sumatera Utara. Terakhir, diketahui sudah ada tiga calon yang bakal maju.

Siapapun yang menang akan didukung. Karena kesepakatannya untuk meningkatkan kualitas organisasi PHRI yang sudah lama tidak bergema.
Berbagai isu kekinian tentang perhotelan disampaikannya. Menurutnya, Surat Edaran Menteri PAN-RB pembatasan acara di hotel berdampak serius bagi usaha perhotelan. Tidak sedikit hotel yang mulai merumahkan karyawannya. Bahkan hampir 40 persen karyawan di rumahkan.

Salah satu solusi untuk menggairahkan lagi bisnis perhotelan, katanya, dengan meningkatkan arus kunjungan wisatawan ke daerah ini. Untuk ini, perlu dukungan segenap stakeholder yang ada.

"Soal dirumahkannya karyawan sifatnya temporer. Jika pasar nanti bergairah lagi, karyawan itu akan dipanggil kembali. Soal surat edaran itu, sudah ada rekomendasi dari Munas PHRI untuk revisi. Intinya, industri hotel juga akan mencari solusi. Selain memang kita bertekad untuk lebih menyosialisasikan PHRI, melakukan standarisasi dan sertifikasi,” sebutnya.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015