Medan, 29/3 (Antara) - Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara pada triwulan-I di sekitar 4,8 persen-5,2 persen secara year on year yang antara lain dipicu peningkatan aktivitas konsumsi swasta.

"Harga BBM yang sempat turun di awal tahun dan kecenderungan penurunan inflasi membuat daya beli masyarakat meningkat sehingga mendorong kinerja sektor industri," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumut Difi A Johansyah di Medan, Minggu.

Optimisme konsumsi masyarakat pada triwulan-I tercermin dari indeks ekspektasi konsumen yang masih terjaga di level optimisme baik dari segi penghasilan maupun ketersediaan lapangan kerja.

"Mudah-mudahan prediksi angka pertumbuhan ekonomi Sumut triwulan-I itu tercapai," katanya.

Menurut dia, kenaikan harga BBM akhir Maret dampaknya baru akan terjadi di triwulan-II sehingga prediksi pertumbuhan ekonomi Sumut Triwulan I 2015 yang di sekitaran 4,8-5,2 persen akan tercapai.

Didi mengakui, sebelumnya BI juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi Sumut terus membaik pada triwulan-II dengan asumsi dimulainya proyek Pemerintah dan investasi swasta.

Tetapi ada kenaikan harga BBM lagi sehingga perlu dicermati.

Pengamat ekonomi Sumut Wahyu Ario Pratomo menyebutkan Pemerintah harus segera mengambil langkah untuk meredam kenaikan harga yang dipastikan terjadi akibat naiknya harga BBM.

"Kalau harga naik, maka inflasi akan terpicu dan otomatis menghambat pertumbuhan ekonomi," katanya.

Apalagi, kata dia, saat ini nilai tukar dolar AS ke rupiah masih bertahan menguat yang berakibat pada lonjakan harga bahan impor untuk industri.

Sementara kenaikan dari ekspor belum bisa diraih akibat dampak krisis global yang membuat permintaan dari pasar internasional masih melemah. ***3***
Ridwan Ch
(T.E016/B/R. Chaidir/R. Chaidir) 29-03-2015 11:35:46

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015