Medan, 13/3 (Antara)- Nilai impor pupuk Sumatera Utara awal tahun ini sudah naik 19,19 persen atau menjadi 23,784 juta dolar AS di tengah akan dijalankannya kebijakan distribusi pupuk bersubsidi di daerah itu oleh koperasi.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Wien Kusdiatmono di Medan, Jumat, mengatakan, pada Januari 2014, nilai impor pupuk Sumut masih 19,955 juta dolar AS, sementara pada Januari 2015 sudah mencapai 23,784 juta dolar AS.
"Tiap tahun, impor pupuk Sumut memang tren meningkat. Impor pupuk Sumut itu paling banyak dari RRT (Republik Rakyat Tiongkok)," katanya.
Wien menyebutkan, pupuk impor biasanya untuk kepentingan perusahaan perkebunan yang membutuhkan pupuk lebih banyak.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumut, M Zein Siregar, menyebutkan, koperasi di daerah itu sudah bersiap menjadi yang pertama sebagai distributor pupuk bersubsidi pascakebijakan Pemerintah mempercayakan penyaluran pupuk mulai tahun ini bisa ditangani koperasi.
Dia menyebutkan, sudah ada koperasi di Sumut yang dinilai mampu menjadi distributor pupuk bersubsidi.
Koperasi yang berada dan beroperasi di wilayah Kabupaten Serdang Bedagai (Sergei) itu dinilai mampu menjadi distributor pupuk bersubsisi sudah memiliki berbagai fasilitas seperti gudang dan truk angkutannya.
"Sesuai rencana yang sudah mendapat dukungan dari Menkop dan UKM, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, dijadwalkan 'launching' koperasi di Sergei sebagai distributor pupuk bersubsidi itu bisa dilakukan pada Maret ini juga," katanya.
Menkop dan UKM, AAG Ngurah Puspayoga ketika di Medan, Februari, menegaskan, secara bertahap, penyaluran pupuk bersubsidi akan diserahkan ke badan usaha koperasi.
Penyerahan tugas penyaluran pupuk ke koperasi itu merupakan desakan dari koperasi di berbagai daerah dan Pemerintah mengabulkannya.
Pemerintah sendiri juga sedang berupaya menekan impor pupuk dengan mengandalkan pasokan pupuk dalam negeri.***3***Budi Suyanto
(T.E016/B/B. Suyanto/B. Suyanto) 13-03-2015 12:58:4
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Wien Kusdiatmono di Medan, Jumat, mengatakan, pada Januari 2014, nilai impor pupuk Sumut masih 19,955 juta dolar AS, sementara pada Januari 2015 sudah mencapai 23,784 juta dolar AS.
"Tiap tahun, impor pupuk Sumut memang tren meningkat. Impor pupuk Sumut itu paling banyak dari RRT (Republik Rakyat Tiongkok)," katanya.
Wien menyebutkan, pupuk impor biasanya untuk kepentingan perusahaan perkebunan yang membutuhkan pupuk lebih banyak.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumut, M Zein Siregar, menyebutkan, koperasi di daerah itu sudah bersiap menjadi yang pertama sebagai distributor pupuk bersubsidi pascakebijakan Pemerintah mempercayakan penyaluran pupuk mulai tahun ini bisa ditangani koperasi.
Dia menyebutkan, sudah ada koperasi di Sumut yang dinilai mampu menjadi distributor pupuk bersubsidi.
Koperasi yang berada dan beroperasi di wilayah Kabupaten Serdang Bedagai (Sergei) itu dinilai mampu menjadi distributor pupuk bersubsisi sudah memiliki berbagai fasilitas seperti gudang dan truk angkutannya.
"Sesuai rencana yang sudah mendapat dukungan dari Menkop dan UKM, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, dijadwalkan 'launching' koperasi di Sergei sebagai distributor pupuk bersubsidi itu bisa dilakukan pada Maret ini juga," katanya.
Menkop dan UKM, AAG Ngurah Puspayoga ketika di Medan, Februari, menegaskan, secara bertahap, penyaluran pupuk bersubsidi akan diserahkan ke badan usaha koperasi.
Penyerahan tugas penyaluran pupuk ke koperasi itu merupakan desakan dari koperasi di berbagai daerah dan Pemerintah mengabulkannya.
Pemerintah sendiri juga sedang berupaya menekan impor pupuk dengan mengandalkan pasokan pupuk dalam negeri.***3***Budi Suyanto
(T.E016/B/B. Suyanto/B. Suyanto) 13-03-2015 12:58:4
Editor :
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015