Tarutung, Sumut 26/2 (Antara) – Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Jamel Panjaitan menegaskan, pihaknya belum menerima petunjuk tekhnis (Juknis) pelaksanaan Ujian Nasional (UN) yang akan diterapkan dalam sistem online.
“Soal pelaksanaan UN Online itu, kita belum bisa utarakan. Sebab, hingga saat ini, kita belum menerima juknis terkait hal itu. Makanya, soal bagaimana teknis pelaksanaannya belum kita ungkapkan,” katanya via seluler dari Jakarta, Kamis.
Diakuinya, penerapan ujian secara online itu diberi nama computer based test (CBT) merupakan program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang telah digagas dalam beberapa tahun terakhir.
’’Pelaksanaan ujian online pada 2015, itu kan masih bersifat piloting atau percontohan. Jadi kita belum tahu soal bagaimananya. Sebab, belum ada juknis yang kita terima,” ujarnya.
Sehingga, kata dia, untuk saat ini, unit unit sekolah yang akan menerapkan sistem ujian tersebut pada tahun 2015 ini, masih belum bisa diutarakannya.
“Yang kita tahu adalah jika hanya sejumlah 500 ribu siswa secara nasional yang akan mengikuti percontohan tersebut. Daerah kita, ikut menerapkannya atau tidak, itu belum bisa dipastikan,” sebutnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015
“Soal pelaksanaan UN Online itu, kita belum bisa utarakan. Sebab, hingga saat ini, kita belum menerima juknis terkait hal itu. Makanya, soal bagaimana teknis pelaksanaannya belum kita ungkapkan,” katanya via seluler dari Jakarta, Kamis.
Diakuinya, penerapan ujian secara online itu diberi nama computer based test (CBT) merupakan program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang telah digagas dalam beberapa tahun terakhir.
’’Pelaksanaan ujian online pada 2015, itu kan masih bersifat piloting atau percontohan. Jadi kita belum tahu soal bagaimananya. Sebab, belum ada juknis yang kita terima,” ujarnya.
Sehingga, kata dia, untuk saat ini, unit unit sekolah yang akan menerapkan sistem ujian tersebut pada tahun 2015 ini, masih belum bisa diutarakannya.
“Yang kita tahu adalah jika hanya sejumlah 500 ribu siswa secara nasional yang akan mengikuti percontohan tersebut. Daerah kita, ikut menerapkannya atau tidak, itu belum bisa dipastikan,” sebutnya.
Editor :
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015