Doloksanggul, Sumut, 23/2 (Antara) - Festival tumba (sejenis tari tardisional etnis Batak) yang diperlombakan para siswa sekolah dasar di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara merupakan dukungan dalam mewujudkan Kaldera Toba masuk Global Geopark Network (GGN) UNESCO.

"Tari yang merupakan pertunjukan seni masyarakat lokal zaman dulu itu, wajib dilestarikan, sekaligus memuliakan warisan bumi sebagai prinsip dalam mewujudkan Kaldera Toba," kata Wakil Bupati Humbang Hasundutan, Marganti Manullang di Doloksanggul, Selasa.

Festival ini, kata dia, terselenggara atas kerja sama dengan pegiat Kaldera Toba, RE Foundation dalam rangka mensosialisasikan Kaldera Toba masuk dalam anggota GGN UNESCO.

Menurut Marganti, melalui kegiatan dimaksud, masyarakat setempat akan mengetahui lebih luas tentang Kaldera Toba, sehingga saat Tim Asesor dari UNESCO berkunjung pada April 2014, seluruh warga telah siap dan mampu menjelaskan arti taman bumi (Geopark) Kaldera Toba serta manfaatnya bagi kemajuan kepariwisataan di kawasan Danau Toba.

Lewat pertunjukan tradisional ini, lanjutnya, masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam pelestarian lingkungan dan mendapatkan perlindungan serta pengembangan lingkungan hidup.

"Geopark Kaldera Toba, akan melibatkan semua aspek lingkungan dan sistem kekerabatan masyarakat lokal yang meliputi geodiversity atau keberlangsungan proses geologi dinamis dan kompleks dalam kurun waktu jutaan tahun serta biodiversity (keanekaragaman hayati) maupun culturediversity (keragaman budaya lokal)," katanya.

Ketua RE Foundation,  RE Nainggolan menjelaskan, konsep Geopark Kaldera merupakan kawasan yang memiliki makna sebagai warisan geologi dan tempat mengaplikasikan strategi pengembangan pariwisata, perekonomian berbasis masyarakat lokal, pendidikan dan kebudayaan.

Kaldera adalah fitur vulkanik yang terbentuk dari jatuhnya tanah setelah letusan vulkanik. Contoh di Indonesia adalah Danau Toba, yang berawal dari letusan gunung purba. Istilah "kaldera" berasal dari bahasa Spanyol, yang artinya wajan.

"Keuntungan Kaldera Toba menjadi anggota GGN UNESCO sangat berperan dalam mempromosikan secara internasional, menarik minat wisatawan mancanegara, ilmuwan dan investor ke kawasan Kaldera Toba serta mendapatkan perlindungan dan pengembangan pariwisata yang beragam melalui GGN UNESCO," sebutnya. ***4***
(KR-HIN)
(T.KR-HIN/B/T. Susilo/T. Susilo) 24-02-2015

Pewarta:   Imran Napitupulu

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015