Medan, 22/2 (Antarasumut) - Sekolah Dasar Negeri (SDN) 105291 Saentis berhasil menjadi kampiun usai mengalahkan SDN 101752 Klambir Lima dengan skor 1-0 pada babak final Milo Football Championship di Laongann Unimed, Minggu (22/2).

Duel sengit antara kedua tim di dua babak pertanadingan. Jual beli serangan terus terjadi, sayang hingga babak kedua berakhir skor kacamata tetap bertahan. Gol tunggal untuk Saentis akhirnya dicetak Agung Ananda di perpanjangan waktu.

Pelatih SDN 105291 Saentis, M Sadam Fauzi, mengaku bangga terhadap semangat anak didiknya yang berupaya hingga pertandingan berkahir.
“Saya senang karena mereka melakukan yang saya instruksikan, sejak awal memang mereka sudah menunjukkan permainan yang didasari dengan kekompakan tim bukan individu,” ujarnya.

Sebelumnya, Perwakilan Milo, Doni Gunawan mengatakan kompetisi Milo Football Championship ini merupakan bukti konsistensi Milo dalam pembinaan olahraga khususnya sepak bola terhadap anak usia dini.

"Kita sudah 12 tahun terlibat dalam kompetisi bulutangkis. Namun kini kami coba dengan olahraga lain, yakni sepak bola sebagai olahraga paling favorit yang dibuat antar sekolah dasar, bukannya antar SSB yang sudah umum. Alasannya karena kita yakin siswa SD mendapat pelajaran olahraga di sekolahnya dan mereka punya kesempatan untuk unjuk kemampuan di sini," kata Doni.

Dikatakan, Milo memilih Medan, Jakarta, Makasar karena tahu perkembangan sepakbola yang ada diketiga kota ini. Memang sebenarnya tiga kota ini belum cukup dan mungkin tahun depan akan buat di kota lainnya.

“Ini yang bisa kami lakukan untuk perkembangan sepak bola usia muda di Indonesia. Selain itu, Milo juga punya strategi marketing, sehingga apapun yang kami lakukan sebisa mungkin berhubungan dengan olahraga,” ujarnya.

Lebih lanjut, para pemain ini nantinya akan dipantau tim talent scouting yang diisi mantan pemain timnas, Imran Nahumarury dan Zainal Abidin. Kami sudah berkoordinasi dengan Imran dan Zainal Abidin dan maksimal ada 9 hingga 11 pemain dari tiga kota yang akan mendapat pelatihan di Jakarta," kata Doni.

Tim Talent Scouting, Imran mengaku sudah mencium potensi para pemain usia dini di Medan. "Yang terpenting skill individu dan stamina, apalagi setahu saya Medan punya sejarah panjang yang selalu menciptakan pemain nasional, seperti Riki Yakob dan Paulo Sitanggang.

Sekretaris Umum Asprov PSSI Sumut, Heri Rianto, mengapresiasi kegiatan positif yang digelar Milo, karena memberikan wadah terhadap pembentukan anak usia dini di duniasepakbola.

"Kegiatan seperti ini diharapkan dapat dilangsungkan secara berkesinmabungan. Usia muda adalah fondasi sepakbola masa depan, untuk itu mungkin pantas rasanya jika kami  berterima kasih kepada pengusaha yang telah berbesar hati membuat turnamen seperti ini," pungkasnya.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015