Tarutung, Sumut 17/2 (Antara) – Tenaga medis, baik itu dokter, perawat maupun bidan yang mengabdikan dirinya untuk pelayanan kesehatan masyarakat di Desa Terpencil dan Desa Sangat Terpencil di Kabupaten Tapanuli Utara mendapatkan apresiasi berupa dana insentif.

Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Taput, dr Bobby Simanjuntak, Selasa, di Tarutung, menegaskan, dana insentif senilai Rp.2,6 miliar untuk tenaga medis merupakan upaya menggenjot kualitas pelayanan kesehatan di tengah masyarakat.

“Sebenarnya, hal ini bukan hanya program untuk tahun 2015 saja. Sebab, sejak bulan Juli tahun 2014 lalu, Dinkes Taput juga telah merealisasikan dana sebesar Rp. 1,2 miliar untuk peruntukan yang sama. Hal ini sebagai upaya Pemkab Taput melalui Dinkes untuk mengedepankan pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat, utamanya bagi saudara kita di pelosok desa,” tegasnya.

Dikatakannya, sasaran penerima dana insentif tersebut adalah para tenaga medis yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Selain itu, keberagaman nilai besaran dana insentif yang diterima juga dibedakan, masing-masing untuk pengabdian di desa terpencil serta untuk desa yang statusnya sangat terpencil.

“Dokter yang mengabdi di desa sangat terpencil, kita berikan dana insetif sebesar 150 persen dari gaji pokok. Dana insentif tersebut juga akan diperoleh para bidan dan perawat yang bekerja disana senilai 100 persen dari gaji pokok,” katanya.

Besaran dana insentif tersebut secara menurun akan diterima tenaga medis yang mengabdi di desa terpencil,  untuk dokter diberikan sebesar 100 persen dari gaji pokok, serta bagi para bidan dan perawat diberikan insentif senilai 50 persen dari gaji pokok.

“Itu merupakan upaya nyata Pemerintahan Bupati Nikson-Mauliate yang sangat peduli akan pelayanan kesehatan masyarakatnya,” kata dr Bobby.

Pewarta: Rinto Aritonang

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015