Medan, 12/2 (Antara) - Provinsi Sumatera Utara selain tempat persinggahan juga menjadi tujuan pengedar narkoba Asia, kata anggota Komisi III DPR Hasrul Azwar di Medan, Kamis.



Hasrul mengatakan, sindikat narkoba haryus diberantas sebab membahayakan masyarakat, serta dapat mempengaruhi pelajar dan mahasiswa.

Para pemakai narkoba di Indonesia saat ini, menurut dia, benar-benar memprihatinkan dan bisa mencapai lima juta orang sehingga msalah ini harus lebih serius ditangani pemerintah.

"Peredaran narkoba yang membahayakan itu harus secepatnya diantisipasi Polda Sumut dan Polresta Medan," ujarnya.

Dia menyebutkan, Polda Sumut dan Polresta Medan menunjukkan bekerja keras dalam memerangi peredaran barang haram tersebut.

Selain itu, Kapolda Sumut Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo dinilainya ukses malakukan membawa kemajuan dalam pemberantasan narkoba di Sumatera Utara.

"Penegakan hukum di Provinsi Sumut, jauh berobah bila dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya dan hal ini merupakan hasil kerja keras yang dilakukan aparat kepolisian," katanya.

Hasrul menambahkan, Kapolda Sumut yang baru beberapa bulan bertugas di wilayah hukum tersebut, bersikap tegas terhadap para pelaku kejahatan yang selama ini meresahkan masyarakat.

"Kepemimpinan Kapolda Sumut Irjen Pol Eko Hari Sutedjo mantan Gubernur Akademi Kepolisian (Akpol) juga bagus dan cukup dekat dengan masyarakat," kata Hasrul.

Barang bukti narkoba yang dimusnahkan Polresta Medan, yakni 4,2 ton ganja kering, 2,5 kg sabu, 46.000 butir pil ekstasi, dan 325 mesin judi jackpot.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015