Balige, Sumut, 11/2 (Antara) - Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Sumatera Utara, Jonni Hutajulu mengungkapkan, pada anggaran 2015 pihaknya memperoleh dana sebesar Rp5.5 milliar untuk mengembangkan irigasi pertanian mengairi lima ribu hektar lahan di daerah tersebut.

"Untuk tahap pertama, kita telah menerima anggaran pengembangan irigasi mencapai lima ribu hektar dengan dana sebesar Rp5.5 milliar, dengan lokasi pembangunan di Kecamatan Balige atau Laguboti," katanya di Balige, Rabu.

Menurut dia, pada tahun anggaran 2015 ini, pemerintah pusat telah mencanangkan berbagai program guna menumbuhkembangkan sektor pertanian di Kabupaten yang terletak di pinggir danau Toba tersebut.

Untuk itu,  Jonni meminta seluruh petani di wilayah setempat agar masuk dalam kelompok tani. Sebab jika tidak tergabung dalam salah satu kelompok, maka petani bersangkutan tidak akan berhak menerima bantuan.

Ia menjelaskan, program itu merupakan salah satu program nasional kedaulatan pangan untuk mengembalikan kejayaan bangsa Indonesia sebagai negara agraris penghasil produk pertanian dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat.

"Program nasional kedaulan pangan itu, intinya mengarah ke swasembada pangan terutama beras," tegasnya.

Guna mencapai program tersebut, lanjut Jonni, pemerintah telah mengalokasikan berbagai bantuan, seperti perbaikan infrastruktur mencakup pertanian termasuk pengembangan irigasi.

Di samping itu, bantuan pelatihan, alat-alat pertanian, pupuk, dan penyuluh.

Menurut mantan Kadis Perdagangan dan Koperasi Pemkab Tobasa itu, jika tidak ada halangan, pembangunan irigasi dimaksud secepatnya akan direalisasikan.

Kemudian, ditambahkannya, untuk tahap kedua berikutnya, Dinas Pertanian setempat juga menargetkan agar bisa mendapat anggaran perbaikan irigasi hingga mencapai tujuh ribu hektar.

Dengan program tersebut, katanya, diyakini akan menumbuhkembangkan produksi pertanian di Tobasa minimal lima persen.

"Kita harus mampu mencapai target di atas rata-rata nasional, yakni 0,3 persen perhektar. Itu yang perlu kita capai, dan tidak tertutup kemungkinan bukan hanya swasebada pangan, tapi justru mampu mengekspor," ujar Jonni.

Data dari Dinas Pertanian Tobasa mencatat, terdapat lokasi persawahan sekitar 19.894 hektar. Untuk tahun 2014, Kabupaten ini mampu memproduksi 119.601,81 ton gabah, meski pada tahun tersebut terdapat lahan padi yang mengalami gagal panen (fuso) hingga mencapai 133 hektar. ***3***
(KR-HIN)

(T.KR-HIN/B/A. Lazuardi/A. Lazuardi) 11-02-2015

Pewarta:   Imran Napitupulu

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015