Seirampah, Sumut, 5/2 (Antara) - Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara, melakukan panen perdana "padi sehat" yang merupakan padi tanpa pupuk kimia.
Bupati Sergai Soekirman di Seirampah, Kamis, mengatakan panen tersebut bukan hanya panen padi sehat saja yang dihasilkan.
Namun Pemkab Sergai melalui Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) juga membudidayakan UGADI (udang gala campur padi) dimana lahan yang dimanfaatkan juga merupakan lahan sama yang dipakai untuk menanam padi.
"Artinya, selain panen padi, juga sekaligus dilakukan panen udang," katanya.
Ia mengatakan, upaya Pemkab dalam pemenuhan kebutuhan pangan untuk masyarakatnya terus digalakkan dengan berbagai keterpaduan dengan tujuan meningkatkan produksi pangan terutama beras.
Untuk itu, Pemkab Sergai melalui Badan Pelaksana Penyuluh dan Ketahanan Pangan (BP2KP) bekerja sama dengan Perhimpunan Penyuluh Pertanian (Perhiptani) dan Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP) melakukan kajian budidaya padi sehat yang bertujuan untuk menghasilkan panen padi yang lebih besar lagi.
Sebelumnya, Kepala BP2KP Ir. H. Setiyarno mengatakan hasil panen yang dihasilkan pada kajian budidaya padi sehat ini cukup signifikan.
Untuk gabah kering giling dapat menghasilkan 8,7 ton/hektar sedangkan untuk gabah kering panen dapat menghasilkan 10,3 ton/hektar.
"Dari awal penanaman padi sehat ini hingga masa panen tidak memakai pupuk kimia melainkan memakai bahan organik," katanya.
Kadis Pertanian Sumut Ir. H. M. Roem mengatakan bahwa masyarakat Indonesia tidak bisa dipisahkan dari nasi, oleh sebab itu Indonesia dijuluki pemakan nasi terbesar di dunia.
Atas dasar itu, pemerintah telah mencanangkan swasembada pangan hingga periode tiga tahun kedepan, agar kebutuhan pangan masyarakatnya terpenuhi.
Selain itu juga telah dicanangkan Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman terpadu (GPPT).
Namun upaya pencapaian tersebut harus dibarengi kerja keras dan didukung dengan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan luas tanam maupun produktivitas, sehingga diharapkan dapat meningkatkan produksi pertanian.***3***
(T.KR-JRD/C/S. Muryono/S. Muryono) 05-02-2015
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015
Bupati Sergai Soekirman di Seirampah, Kamis, mengatakan panen tersebut bukan hanya panen padi sehat saja yang dihasilkan.
Namun Pemkab Sergai melalui Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) juga membudidayakan UGADI (udang gala campur padi) dimana lahan yang dimanfaatkan juga merupakan lahan sama yang dipakai untuk menanam padi.
"Artinya, selain panen padi, juga sekaligus dilakukan panen udang," katanya.
Ia mengatakan, upaya Pemkab dalam pemenuhan kebutuhan pangan untuk masyarakatnya terus digalakkan dengan berbagai keterpaduan dengan tujuan meningkatkan produksi pangan terutama beras.
Untuk itu, Pemkab Sergai melalui Badan Pelaksana Penyuluh dan Ketahanan Pangan (BP2KP) bekerja sama dengan Perhimpunan Penyuluh Pertanian (Perhiptani) dan Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP) melakukan kajian budidaya padi sehat yang bertujuan untuk menghasilkan panen padi yang lebih besar lagi.
Sebelumnya, Kepala BP2KP Ir. H. Setiyarno mengatakan hasil panen yang dihasilkan pada kajian budidaya padi sehat ini cukup signifikan.
Untuk gabah kering giling dapat menghasilkan 8,7 ton/hektar sedangkan untuk gabah kering panen dapat menghasilkan 10,3 ton/hektar.
"Dari awal penanaman padi sehat ini hingga masa panen tidak memakai pupuk kimia melainkan memakai bahan organik," katanya.
Kadis Pertanian Sumut Ir. H. M. Roem mengatakan bahwa masyarakat Indonesia tidak bisa dipisahkan dari nasi, oleh sebab itu Indonesia dijuluki pemakan nasi terbesar di dunia.
Atas dasar itu, pemerintah telah mencanangkan swasembada pangan hingga periode tiga tahun kedepan, agar kebutuhan pangan masyarakatnya terpenuhi.
Selain itu juga telah dicanangkan Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman terpadu (GPPT).
Namun upaya pencapaian tersebut harus dibarengi kerja keras dan didukung dengan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan luas tanam maupun produktivitas, sehingga diharapkan dapat meningkatkan produksi pertanian.***3***
(T.KR-JRD/C/S. Muryono/S. Muryono) 05-02-2015
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015