Evalisa Siregar
Medan, 27/1 (Antara) - PT Pertamina Gas atau Pertagas siap mendukung program pemerintah membangun infrastruktur pendukung bagi industri di Sumatera Utara.
"Pertagas akan bertugas memasok kebutuhan gas bagi KIM (Kawasan Industri Medan) dan KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) di Sei Mangkei, Sumut (Sumatera Utara)," kata President Director Pertagas. Hendra Jaya, di Batubara, Selasa.
Dia mengatakan itu terkait dengan diresmikannya proyek infrastruktur pendukung pipa distribusi gas dan "metering system" milik Pertagas oleh Presiden Joko Widodo bersamaan dengan sejumlah proyek lainnya.
Keikutsertaan Pertagas dalam proyek tersebut merupakan langkah lanjutan menyusul mulai beroperasinya Proyek Pipa Arun-Belawan (Arbel).
Dengan beroperasinya pembangunan pipa Arun-Belawan sepanjang 350 kilometer pada akhir 2014, maka diharapkan penyaluran gas ke industri bisa lebih cepat.
"Pertagas akan mempercepat pebangunan pipa distribusi dari Belawan menuju KIM sepanjang 18,5 kilometer dan KEK Sei Mangkei sepanjang 138 kilometer," katanya.
Progres pembangunan pipa dari Belawan ke KIM dan KEK sudah mencapai 55 persen dan target "commissioning" (uji coba) pipa distribusi itu pada tahun 2015.
Ruas Belawan - KIM dibangun dengan pipa 18 inchi berkapasitas 89 "million standard cubic feet per day" (MMSCFD), sedangkan ruas KIM - KEK dengan pipa 12 inchi berkapasitas 40 MMSCFD.
Bagi Pertagas, katanya, pembangunan pipa distribusi itu untuk memaksimalkan regasifikasi Arun.
Regasifikasi Arun, akan menjamin pasokan gas industri.
Dengan tersedianya terminal regasifikasi, maka sumber suplai gas menjadi banyak, tidak hanya bergantung pada gas yang ada di sekitar lokasi pipa gas.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015
Medan, 27/1 (Antara) - PT Pertamina Gas atau Pertagas siap mendukung program pemerintah membangun infrastruktur pendukung bagi industri di Sumatera Utara.
"Pertagas akan bertugas memasok kebutuhan gas bagi KIM (Kawasan Industri Medan) dan KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) di Sei Mangkei, Sumut (Sumatera Utara)," kata President Director Pertagas. Hendra Jaya, di Batubara, Selasa.
Dia mengatakan itu terkait dengan diresmikannya proyek infrastruktur pendukung pipa distribusi gas dan "metering system" milik Pertagas oleh Presiden Joko Widodo bersamaan dengan sejumlah proyek lainnya.
Keikutsertaan Pertagas dalam proyek tersebut merupakan langkah lanjutan menyusul mulai beroperasinya Proyek Pipa Arun-Belawan (Arbel).
Dengan beroperasinya pembangunan pipa Arun-Belawan sepanjang 350 kilometer pada akhir 2014, maka diharapkan penyaluran gas ke industri bisa lebih cepat.
"Pertagas akan mempercepat pebangunan pipa distribusi dari Belawan menuju KIM sepanjang 18,5 kilometer dan KEK Sei Mangkei sepanjang 138 kilometer," katanya.
Progres pembangunan pipa dari Belawan ke KIM dan KEK sudah mencapai 55 persen dan target "commissioning" (uji coba) pipa distribusi itu pada tahun 2015.
Ruas Belawan - KIM dibangun dengan pipa 18 inchi berkapasitas 89 "million standard cubic feet per day" (MMSCFD), sedangkan ruas KIM - KEK dengan pipa 12 inchi berkapasitas 40 MMSCFD.
Bagi Pertagas, katanya, pembangunan pipa distribusi itu untuk memaksimalkan regasifikasi Arun.
Regasifikasi Arun, akan menjamin pasokan gas industri.
Dengan tersedianya terminal regasifikasi, maka sumber suplai gas menjadi banyak, tidak hanya bergantung pada gas yang ada di sekitar lokasi pipa gas.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015