Samarinda, 26/1 (Antara) - Kota Samarinda, Kalimantan Timur memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) setelah berhasil merangkai manik-manik yang dibuat menjadi kalung dan gelang dengan melibatkan 3.275 anak TK dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Kota Samarinda Masrullah, Minggu, mengatakan selain merangkai manik-manik dengan melibatkan 3.275 anak, daerah itu juga berhasil memecahkan rekor MURI peragaan busana dengan 17 motif Sarung Samarinda.
"Pemecahan dua rekor MURI yang berlangsung pada Sabtu (24/1) itu, menjadi kado ulang tahun Kota Samarinda ke-347. Rekor MURI pertama yang berhasil dipecahkan yakni, merangkai manik-manik dengan melibatkan peserta terbanyak yakni 3.275 anak serta peragaan busana dengan motif terbanyak dengan menggunakan bahan Sarung Samarinda," ungkap Masrullah.
Kegiatan itu sendiri kata Masrullah, digelar dalam memeriahkan hari jadi Kota Samarinda ke-347 dan hari ulang tahun Pemkot ke-55.
"Ini menjadi kebanggaan bagi Warga Samarinda, karena kegiatan seperti itu sulit melibatkan anak-anak dalam memecahkan rekor MURI," kata Masrullah.
Pada pemecahan rekor MURI terebut lanjut Masrullah, Wali Kota Samarinda Sjaharie Jaang, menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat dan pihak yang telah terlibat kegiatan tersebut.
"Wali Kota Samarinda saat pemecahan rekor MURI itu menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat termasuk sejumlah pihak yang ikut mendukung pelaksanaan perayaan hari jadi Kota Samarinda ke-347 dan hari ulang tahun Pemkot ke-55," ujar Masrullah.
Piagam MURI bernomor 6805/R.MU/I/2015 diberikan langsung oleh perwakilan MURI dari Jakarta kepada Puji Setyowati sebagai Bunda PAUD yang disaksikan langsung Wali Kota Samarinda, Sjaharie Jaang.
Sementara, piagam rekor MURI peragaan busana dengan motif Sarung Samarinda diberikan kepada Sri Lestari Nusyirwan sebagai pemrakarsa.
Bunda PAUD Samarinda, Puji Setyowati Jaang mengatakan, kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk apresiasi anak-anak untuk mencintai salah satu kerajinan lokal dalam merangkai manik-manik yang sekarang ini tentunya tidak asing lagi bagi warga Samarinda.
Apalagi lanjut Puji Setyowati Jaang yang juga sebagai Ketua TP PKK Samarinda tersebut, hasil anak-anak itu ternyata mampu memberikan sumbangsih terbesar yang tercatat dalam rekor MURI.
"Tentu, itu akan menjadi luar biasa dan catatan sejarah bagi mereka setelah dewasa nanti kalau pernah berperan dalam membuahkan hasil dalam pemecahan rekor MURI bagi kotanya, semoga menjadi kenang-kenangan yang tak pernah terlupakan," tutur Puji Setyioati Jaang.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015
Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Kota Samarinda Masrullah, Minggu, mengatakan selain merangkai manik-manik dengan melibatkan 3.275 anak, daerah itu juga berhasil memecahkan rekor MURI peragaan busana dengan 17 motif Sarung Samarinda.
"Pemecahan dua rekor MURI yang berlangsung pada Sabtu (24/1) itu, menjadi kado ulang tahun Kota Samarinda ke-347. Rekor MURI pertama yang berhasil dipecahkan yakni, merangkai manik-manik dengan melibatkan peserta terbanyak yakni 3.275 anak serta peragaan busana dengan motif terbanyak dengan menggunakan bahan Sarung Samarinda," ungkap Masrullah.
Kegiatan itu sendiri kata Masrullah, digelar dalam memeriahkan hari jadi Kota Samarinda ke-347 dan hari ulang tahun Pemkot ke-55.
"Ini menjadi kebanggaan bagi Warga Samarinda, karena kegiatan seperti itu sulit melibatkan anak-anak dalam memecahkan rekor MURI," kata Masrullah.
Pada pemecahan rekor MURI terebut lanjut Masrullah, Wali Kota Samarinda Sjaharie Jaang, menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat dan pihak yang telah terlibat kegiatan tersebut.
"Wali Kota Samarinda saat pemecahan rekor MURI itu menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat termasuk sejumlah pihak yang ikut mendukung pelaksanaan perayaan hari jadi Kota Samarinda ke-347 dan hari ulang tahun Pemkot ke-55," ujar Masrullah.
Piagam MURI bernomor 6805/R.MU/I/2015 diberikan langsung oleh perwakilan MURI dari Jakarta kepada Puji Setyowati sebagai Bunda PAUD yang disaksikan langsung Wali Kota Samarinda, Sjaharie Jaang.
Sementara, piagam rekor MURI peragaan busana dengan motif Sarung Samarinda diberikan kepada Sri Lestari Nusyirwan sebagai pemrakarsa.
Bunda PAUD Samarinda, Puji Setyowati Jaang mengatakan, kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk apresiasi anak-anak untuk mencintai salah satu kerajinan lokal dalam merangkai manik-manik yang sekarang ini tentunya tidak asing lagi bagi warga Samarinda.
Apalagi lanjut Puji Setyowati Jaang yang juga sebagai Ketua TP PKK Samarinda tersebut, hasil anak-anak itu ternyata mampu memberikan sumbangsih terbesar yang tercatat dalam rekor MURI.
"Tentu, itu akan menjadi luar biasa dan catatan sejarah bagi mereka setelah dewasa nanti kalau pernah berperan dalam membuahkan hasil dalam pemecahan rekor MURI bagi kotanya, semoga menjadi kenang-kenangan yang tak pernah terlupakan," tutur Puji Setyioati Jaang.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015