Medan,   (Antara) - Jumlah komulatif Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) di Sumatera Utara dewasa ini diperkirakan sudah mencapai angka sekitar 7.900 kasus, seiring dengan tingginya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan dirinya.

"Tingginya jumlah penemuan kasus ini tidak terlepas dari peran seluruh pihak termasuk layanan kesehatan dan tentunya faktor kesadaran dari masyarakat dalam mendeteksi sejak dini virus itu harus terus ditingkatkan," kata Project Manager Global Fund Dinas Kesehatan Sumut Andi Ilham Lubis di Medan Senin.

Menurut dia, ada tiga hal utama yang harus menjadi perhatian terutama dalam penanggulangan HIV/AIDS yakni penyebarluasan informasi, dimana semua harus bisa menyampaikan informasi yang benar tentang HIV/AIDS.

"Khususnya penyampaian informasi itu kepada remaja. Selama ini, peran kabupaten/kota masih sangat terbatas. Jadi paling tidak memberikan penyebarluasan informasi,¿ ujarnya.

Kedua, pentingnya sedekat mungkin akses mendapatkan obat Antiretroviral (ARV) bagi mereka yang sudah sakit, dan dalam hal ini rumah sakit di daerah harus ikut terlibat dalam penemuan kasus dan pengobatannya.
"Ketiga, jangan memusuhi yang sakit. Tapi musuhi penyakitnya, bukan orangnya," katanya.

Menurut Andi, selama ini, masih terbatasnya peran kabupaten/kota dalam penyebarluasan informasi tentang HIV/AIDS harus segera diubah, dan memgubahnya dengan lebih aktif lagi.

Khususnya dengan mengaktifkan KPA (Komisi Penanggulangan AIDS) sebagai kordinator dalam program di daerahnya.

"Bagi yang belum ada KPA, diharapkan agar membentuknya. Pemberian informasi tentang HIV/AIDS itu merupakan program strategis seperti kepada remaja baik melalui pendidikan formal dan informal," katanya.***3***
(T.KR-JRD/C/Kaswir/Kaswir)

Pewarta: Juraidi

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014