Medan,  (Antara)  -  Banjir yang melanda Kota Tebing tinggi, Provinsi Sumatera Utara, merendam  ratusan unit rumah penduduk, bangunan Sekolah SMA dan SMP Negeri di daerah itu, sudah kelihatan surut.

           Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tebing tinggi, Wahid Sitorus dihubungi dari Medan, Sabtu, mengatakan, banjir yang terjadi di "Kota Lemang" itu akibat meluapnya Sungai Gelondang.

           Banjir tersebut, menurut dia, terjadi di Kelurahan Lalang, Kecamatan Rambutan pada hari Kamis (6/11) pagi, akibat diguyur hujan deras yang tidak henti-hentinya.

          "Banjir yang terjadi di Kecamatan Rambutan, Kota Tebing tinggi itu, mencapai kedalaman satu meter dan warga yang terkena rumahnya, terpaksa mengungsi," ujarnya.

          Wahid menyebutkan, setiap hujan turun lebat, warga Kelurahan Lalang tetap menjadi langganan banjir, karena parit pembuangan air di daerah tersebut banyak yang tidak berfungsi.

          Selain itu, parit pembuangan air di daerah itu, tertutup rumput dan menimbulkan genangan, serta tidak dapat mengalir ketika terjadinya banjir.

           Akibat banjir yang terjadi selama beberapa hari ini, sejumlah jalan protokol di Kota Tebingtinggi menjadi berlumpur yang berasal dari Sungai Gelondang.

          "Akibat banjir tersebut, Kecamatan Rambutan kelihatan jorok dan berlumpur, Pemko Tebing tinggi telah mengerahkan petugas Dinas Kebersihan untuk membuang sampah yang berserakan," katanya.

          Wahid menambahkan, banjir yang terjadi di Tebing tinggi, juga mengakibatkan rusaknya bangku, meja dan lemari milik sekolah SMA dan SMP di kota tersebut.

           "Jumlah kerugian akibat banjir di Kota Tebing tinggi belum diketahui dan masih didata. Dan tidak ada korban jiwa dan warga yang menderita sakit saat terjadinya banjir tersebut," kata Kepala BPBD Kota Tebing tinggi. ***3***
(T.M034/B/F.C. Kuen/F.C. Kuen) 08-11-2014 22:38:23

Pewarta: Munawar Mandailing

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014