Medan,  (Antara) -  Pemerintah Pusat telah menyalurkan dana bantuan sewa lahan dan rumah bagi pengungsi erupsi Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara.

          Sekretaris Badan Pananggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo, Jhonson Tarigan dihubungi dari Medan, Jumat malam, mengatakan bantuan tersebut diberikan ke sejumlah pengungsi Sinabung yang terkena bencana alam.

           Sedangkan sebagian lagi, menurut dia, pengungsi Sinabung tersebut ditempatkan di 16 lokasi penampungan di Kabupaten Karo dan Kota Kabanjahe.

           "Pengungsi Sinabung yang disewakan rumah itu, adalah kepunyaan warga yang ada di Kabupaten Karo dan mereka dapat tinggal dengan aman, tertib, serta tidak terkena luncuran awan panas dari gunung berapi tersebut," ujarnya.

           Jhonson mengatakan, penyewaan rumah untuk pengungsi Sinabung, agar mereka tidak lagi pulang ke desa mereka yang berada di zona merah atau rawan terkena bencana alam tersebut.

            Seluruh warga yang berada di daerah berbahaya itu, harus mengosongkan rumah dan meninggalkan desa tersebut, serta berkumpul di tempat penampungan disediakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo.

          "Ketiga desa yang termasuk zona merah itu, yakni Desa Sukameriah, Desa Bekerah dan Desa Simacem telah diungsikan ke lokasi penampungan," kata mantan Kabag Humas Pemkab Karo.

             Dia menambahkan, saat ini ada tercatat sebanyak 3.287 jiwa atau 1.019 kepala keluarga (KK) yang berada di tempat penampungan.

            Sedangkan, pengungsi erupsi Sinabung yang menyewa rumah, ada  sebanyak 200 KK dan mereka berdekatan dengan masyarakat.

            Ketika ditanyakan berapa dana bantuan yang diberikan Pemerintah Pusat untuk biaya sewa lahan dan rumah pengungsi Sinabung, Jhonson mengatakan senilai Rp2 miliar lebih.

          "Bantuan ini diperoleh dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk pengungsi erupsi Gunung Sinabung," kata Jhonson.

           Sebelumnya, terjadi erupsi gunung Sinabung Kabupaten Karo, Kamis (16/10), sekira pukul 10.46 WIB. Terjadi awan panas guguran dari puncak dengan jarak luncur sejauh 3.000 meter ke arah Selatan.

        Tinggi kolom abu awan panas 1.000 meter, lama erupsi sekitar 229 detik, dan arah angin ke timur.

          Kemudian, pada pukul 09.09 WIB, terjadi awan panas guguran dari puncak dengan jarak luncur sejauh 3.000 meter ke arah Selatan. ***3***

(T.M034/B/S. Muryono/S. Muryono) 24-10-2014 22:59:31

Pewarta: Munawar Mandailing

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014