Langkat, Sumut, 29/9 (Antara) - Tenaga kerja asal Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, yang bekerja keluar negeri, khususnya Malaysia, Korea, Jepang, jumlahnya kini mencapai 5.000 orang, terbanyak berasal dari Kecamatan Hinai.
"Cukup banyak tenaga kerja yang berasal dari Langkat bekerja secara resmi keluar negeri," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Langkat, Syaiful Abdi, di Stabat, Senin.
Ini resmi yang mendaftar berdasarkan ketentuan yang diberlakukan instansinya, sehingga semuanya tercatat sekitar 5.000 orang, katanya.
Bagi pekerja yang mendaftar ke instansinya tidak dipungut bayaran sepeserpun, namun ada juga yang tidak terdaftar, biasanya mereka ini pergi secara sembunyi-sembunyi, tanpa diketahui aparat pemerintah setempat.
Syaiful Abdi menjelaskan hingga sekarang ini tenaga kerja asal Kabupaten Langkat yang bekerja keluar negeri umumnya ke Malaysia, Korea dan Jepang.
Sementara ke negara Timur Tengah sudah tidak ada lagi mereka yang bekerja sebab adanya moratorium, yang harus dipatuhi.
Warga Langkat yang bekerja keluar negeri itu untuk bidang elektronik, pabrik, manufacturing, perkebunan kelapa sawit, pengolahan kayu dan sebagainya.
"Rata-rata per harinya yang mendaftar untuk berangkat ke luar negeri bekerja di negara-negara yang sudah berhubungan dengan perusahaan pengirim tenaga kerja hampir 10 orang," sambungnya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu menambahkan bahwa berdasarkan data yang ada bahwa tenaga kerja asal daerah ini paling banyak yang direkrut untuk bekerja dari seluruh Sumatera Utara.
Ini juga karena faktor keahlian dari mereka yang selama ini sudah terdidik dan diberikan keterampilan yang memadai, namun demikian karena kesempatan kerja masih terbatas di daerah ini, itu juga menjadi faktor lainnya, katanya.
"Investor yang sesuai dengan keahlian pekerja ini belum ada di Langkat yang mengembangkannya, sehingga mereka harus bekerja keluar negeri," sambungnya.
Apalagi gaji yang sangat tinggi menjadi daya tarik buat pekerja Langkat untuk bekerja keluar negeri, dan mereka bisa mengirimkan setiap bulannya buat keluarga mereka yang ada disini.
Rata-rata para pekerja asal Langkat yang bekerja di luar negeri dikontrak antara dua hingga tiga tahun, usai itu biasanya pulang, lalu dikontrak kembali.***3***
Nurul H
(T.KR-IFZ/B/N. Hayat/N. Hayat)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014
"Cukup banyak tenaga kerja yang berasal dari Langkat bekerja secara resmi keluar negeri," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Langkat, Syaiful Abdi, di Stabat, Senin.
Ini resmi yang mendaftar berdasarkan ketentuan yang diberlakukan instansinya, sehingga semuanya tercatat sekitar 5.000 orang, katanya.
Bagi pekerja yang mendaftar ke instansinya tidak dipungut bayaran sepeserpun, namun ada juga yang tidak terdaftar, biasanya mereka ini pergi secara sembunyi-sembunyi, tanpa diketahui aparat pemerintah setempat.
Syaiful Abdi menjelaskan hingga sekarang ini tenaga kerja asal Kabupaten Langkat yang bekerja keluar negeri umumnya ke Malaysia, Korea dan Jepang.
Sementara ke negara Timur Tengah sudah tidak ada lagi mereka yang bekerja sebab adanya moratorium, yang harus dipatuhi.
Warga Langkat yang bekerja keluar negeri itu untuk bidang elektronik, pabrik, manufacturing, perkebunan kelapa sawit, pengolahan kayu dan sebagainya.
"Rata-rata per harinya yang mendaftar untuk berangkat ke luar negeri bekerja di negara-negara yang sudah berhubungan dengan perusahaan pengirim tenaga kerja hampir 10 orang," sambungnya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu menambahkan bahwa berdasarkan data yang ada bahwa tenaga kerja asal daerah ini paling banyak yang direkrut untuk bekerja dari seluruh Sumatera Utara.
Ini juga karena faktor keahlian dari mereka yang selama ini sudah terdidik dan diberikan keterampilan yang memadai, namun demikian karena kesempatan kerja masih terbatas di daerah ini, itu juga menjadi faktor lainnya, katanya.
"Investor yang sesuai dengan keahlian pekerja ini belum ada di Langkat yang mengembangkannya, sehingga mereka harus bekerja keluar negeri," sambungnya.
Apalagi gaji yang sangat tinggi menjadi daya tarik buat pekerja Langkat untuk bekerja keluar negeri, dan mereka bisa mengirimkan setiap bulannya buat keluarga mereka yang ada disini.
Rata-rata para pekerja asal Langkat yang bekerja di luar negeri dikontrak antara dua hingga tiga tahun, usai itu biasanya pulang, lalu dikontrak kembali.***3***
Nurul H
(T.KR-IFZ/B/N. Hayat/N. Hayat)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014