Medan,  (Antara) - Anyaman tikar pandan produksi perajin tradisional asal Kabupaten Mandailing Natal (Madina) mulai dikenal luas di masyarakat, dan bahkan menembus pasar Sumatera Utara.

Nurtati boru Nasution (35), perajin anyaman pandan dari Desa Huta Baringin, Kecamatan Siabu, Kabupaten Madina di Medan, Rabu mengatakan anyaman tikar pandan tersebut memiliki ciri khas tersendiri dan berbeda dari daerah lain.

Oleh karena itu, menurut dia, anyaman tikar dari Kecamatan Siabu, saat pameran Gebyar Kerajinan Nasional Daerah se-Sumut di Medan belum lama ini, sangat diminati pengunjung. Bahkan, anyaman tikar tersebut laris manis, dan harganya juga relatif murah, serta terjangkau masyarakat.

"Rata-rata pengunjung dan masyarakat yang melihat tikar pandan pada pameran Gebyar tersebut, langsung membelinya karena mereka anggap sangat unik," ucap Nurtati.

Perajin itu mengatakan, meskipun membanjirnya tikar produk buatan pabrik di pasaran dan juga dari luar negeri, namun belum tentu mengalahkan tikar yang merupakan hasil kerajinan warga di pedesaan tersebut.
"Hal ini dibuktikan, tingginya minat warga untuk membeli tikar pandan Madina yang kelihatan halus dan pembuatannya juga cukup rapi," ujarnya.

Nurtati menambahkan, anyaman tikar ukuran 40 x 40 cm, misalnya, juga ada yang berbentuk hiasan dinding yang dilapisi kain warna merah, kuning dan hitam, serta harganya Rp50.000 per lembar.

Selain itu, tikar pandan tempat duduk penganten ukuran 60 x 40 cm yang dilapisi dengan kain tiga warna itu, dan harganya Rp50.000 per lembar.

"Jarang ada anyaman tikar pandan yang dilapisi kain bewarna, ini pula yang membuat daya tarik kerajinan warga Madina di Pantai Barat Sumatera," katanya.
Dia menjelaskan, tikar pandan biasa yang diproduksi perajin, ada berukuran panjang 1,5 meter dan harganya mencapai Rp30.000 hingga Rp50.000 per lembar.

Model dan motif tikar anyaman pandan yang dihasilkan juga beragam jenis, yakni terawang, terawang balik dan lainnya.

Harganya juga bervariasi, mulai dari yang terendah senilai Rp50.000 sampai dengan seharga Rp400.000 per lembar,
"Saat ini tikar pandan tersebut telah dipasarkan ke Medan, Padang Sidempuan,Padang Lawas Utara, Labuhan Batu, Binjai dan mencoba merambah Jakarta, Bandung, Surabaya, serta daerah lainnya," kata Nurtati.***2***
(T.M034/C/Kaswir/Chaidar)

Pewarta: Munawar Mandailing

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014