Oleh Munawar Mandailing
    Medan, 14/8 (Antara) -  Masyarakat Medan harus tetap mewaspadai penularan virus Ebola yang dikhawatirkan dapat masuk dan berkembang di daerah tersebut.

         "Virus Ebola tersebut tetap diantisipasi dengan cara melakukan pemeriksaan bagi setiap pendatang dari berbagai negara asing yang masuk ke Indonesia melalui pintu Pelabuhan Tanjung Balai, Pelabuhan Belawan dan Bandara Internasional Kualanamu," kata Direktur Eksekutif Jaringan Kesehatan Masyarakat (JKM) Medan, dr Delyuzar SpPA (K), Kamis.

         Setiap penumpang yang masuk ke Pelabuhan dan Bandara Internasional, menurut dia, harus dilakukan pemeriksaan kesehatan melalui alat yang telah disediakan pemerintah.

         "Alat pengecekan kesehatan virus Ebola itu harus difungsikan dengan baik oleh petugas Dinas Kesehatan untuk mengetahui para penumpang positif atau negatif membawa penyakit yang sangat berbahaya dan dapat mematikan itu," ucap Delyuzar.

         Pakar Kesehatan mengatakan, petugas Dinas Kesehatan harus proaktif melakukan pemeriksaan setiap penumpang yang datang dari luar negeri maupun wisatawan asing.

         "Kita tidak ingin virus Ebola yang berasal dari Guinea, Sierra Leonne dan Liberia berkembang di Indonesia, hal ini jelas sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat," ujar Dosen Fakultas Kedokteran  Universitas Sumatera Utara (USU).

         Delyuzar menambahkan, virus Ebola juga ditetapkan WHO sebagai penyakit yang menjadi perhatian dunia dan harus diwaspadai penularannya.

         Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan juga mencegah agar virus Ebola dari Negara Afrika tidak masuk dan berkembang ke tanah air.

         Hal ini adalah untuk menyelamatkan masyarakat jangan sampai terkena virus Ebola.

         "Pemerintah Indonesia tetap bekerja keras mengantisipasi virus Ebola tersebut," kata Delyuzar.

         Hasil penelitian bahwa wabah Ebola itu kemungkinan besar bermula dari seorang anak berusia dua tahun yang meninggal 6 Desember 2013 setelah sakit beberapa hari di desa Gueckedou, Guinea, yang juga dekat dengan negara Sierra Leonne dan Liberia.

         Seminggu setelah anak ini wafat, maka Ibunya juga meninggal dunia, lalu kakak perempuannya yang berusia tiga tahun, lalu neneknya juga wafat. Semua dengan gejala demam, muntah dan diare.

          Virus Ebola hingga 8 Agustus 2014 telah menjangkiti lebih dari 1.700 orang dan menewaskan 960 orang.***3***

      
(T.M034/B/I.K. Sutika/I.K. Sutika) 14-08-2014 13:49:34

Pewarta: Munawar Mandailing

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014