Medan, 9/8 (Antara) - Dinas Kesehatan Sumatera Utara melakukan antisipasi pencegahan masuknya virus ebola meski sampai sekarang belum terdeteksi adanya warga di provinsi itu yang terjangkit virus mematikan tersebut.

Kepala Bidang Penanggulangan Masalah Kesehatan Dinkes Sumut dr NG Hikmet di Medan, Sabtu, mengatakan meski saat ini kasus Virus Ebola (Ebola Virus Disease-EVD) belum terdeteksi di Sumatera Utara, namun hal ini perlu diwaspadai oleh semua pihak.

Sebab, virus ini dapat menyebabkan kematian dengan tingkat di atas 90 persen.

Untuk itu Dinas Kesehatan Sumatera Utara segera menindaklanjuti surat edaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI tentang kewaspadaan terhadap terduga kasus penyakit Virus Ebola ke dinas kesehatan kabupaten/kota. "Surat edaran Kemenkes RI segera kita kirim ke masing-masing dinas kesehatan agar mewaspadai masuknya virus ini," katanya.

Menurut dia kasus ebola ini tidak sampai ke Asia, akan tetapi, Kemenkes RI terus memantau perkembangannya melalui mekanisme international health regulation (2005), di mana Dirjen PP dan PL sebagai national focal point.

"Mereka terus komunikasi langsung dengan outbreak center WHO yang selalu mengirimkan update data dan infromasi secara berkala," katanya.

Kemenkes RI dalam hal ini Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PP dan PL), berharap kepada dinas kesehatan kabupaten/kota dan instansi terkait mengambil langkah-langkah antisipasi dan kesiapsiagaan mengikuti perkembangan berita tentang virus ebola, baik dari Kemenkes RI maupun WHO.

"Serta melakukan penyuluhan kepada masyarakat luas dan melaporkannya kepada Dirjen PP dan PL bila menemukan kasus suspect ebola," katanya.

Penyakit akibat virus Ebola ini, jelas Hikmet, merupakan demam berdarah viral yang ditularkan melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, dan jaringan orang yang terinfeksi. Penularannya juga terjadi pada hewan liar yang terinfeksi sakit atau mati seperti simpanse, gorila, monyet, antelop hutan, dan kelelawar buah. "Kasus ebola dapat menimbulkan dampak luas terhadap kesehatan masyarakat karena berpotensi menyebar dan memiliki angka kematian yang tinggi," katanya.***3*** (T.KR-JRD/B/Yuniardi/Yuniardi) 09-08-2014 16:19:40

Pewarta: Juraidi

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014