Silangit, Sumut, 4/8 (Antara) - Sejumlah penumpang di Bandara Silangit Tapanuli Utara, Sumatera Utara mengeluhkan infrastruktur jalan yang tidak memadai dan rusak berat sekitar pintu gerbang masuk bandara yang dirasa sangat mengganggu kelancaran perjalanan.

"Kerusakan infrastruktur dengan banyaknya lubang sepanjang jalan menuju gerbang Bandara ini harus segera ditangani pemerintah agar kelancaran transportasi tidak tergangggu," kata Yosie Fatimah, seorang penumpang di Silangit, Senin.

Menurutnya, kerusakan jalan di Bandara berjarak sekitar 7 kilometer dari kota Siboprong-borong, Tapanuli Utara itu, berpotensi mengganggu hubungan konektivitas antar daerah yang akan melakukan penerbangan komersial ke berbagai wilayah tujuan.

Di samping itu, kata dia, sejumlah sarana dan prasarana lainnya juga perlu segera diperbaiki agar ekonomi masyarakat yang bermukim di kawasan pinggiran danau Toba itu dapat berkembang lebih cepat.

Yosie mengkhawatirkan, bila kondisi infrastruktur tidak segera diperbaiki, akan menurunkan minat calon penumpang untuk menggunakan jasa penerbangan dari wilayah itu, dan imbasnya akan berdampak negatif pada citra bandara Silangit di mata para calon penumpang.

"Kita berharap pemerintah dan pihak pengelola bandara secepatnya melakukan perbaikan agar masyarakat merasa nyaman saat melakukan perjalanan menuju bandara Silangit," katanya.

Hal senada dikemukakan seorang penumpang lainnya, Dinda Febrima yang menyebutkan, perbaikan infrastruktur jalan tersebut harus menjadi skala prioritas bagi pemerintah daerah, karena dampaknya sangat besar terhadap pertumbuhan perekonomian masyarakat setempat.

Pembenahan infrastruktur itu, kata dia, akan memuluskan keinginan pemerintah daerah untuk menjadikan Silangit sebagai pintu gerbang bandara wisata di Provinsi Sumatera Utara.

"Bandara Silangit sangat cocok untuk dijadikan sebagai bandara wisata di Provinsi Sumatera Utara, yang mampu menjual potensi pariwisata keindahan panorama alam Danau Toba," katanya.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri S. Sunoko menyebutkan, pihaknya telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) pembangunan dan pengembangan Bandara Silangit dengan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara.

Tujuan nota kesepahaman itu, kata dia untuk mendukung pelaksanaan percepatan pembangunan Bandara Silangit.

Nota kesepahaman tersebut merupakan pedoman perencanaan dan persiapan pelaksanaan untuk bersama-sama melakukan kerja sama serta membangun kemitraan strategis guna membangun dan mengembangkan bandara yang terletak di dekat objek wisata Danau Toba itu.

"PT Angkasa Pura II memiliki rencana pengembangan Bandara Silangit, yakni tahap awal memperluas landas pacu atau runway menjadi berukuran 2.250 meter x 30 meter yang membutuhkan investasi Rp192 miliar," kata Tri Sunoko. ***2*** (KR-HIN)

(T.KR-HIN/B/M. Yusuf/M. Yusuf) 04-08-2014 12:22:50

Pewarta: H Imran Napitupulu

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014