Medang Deras, 7/5 (Antara Sumut) - Direktorat Jenderal Kelautan mengalokasikan satu unit kapal cepat Napoleon 022 untuk Kabupaten Batu Bara yang akan dioperasikan sebagai kapal patroli di perairan daerah itu.
Kapal terbuat dari besi alumunium berukuran 25x2,8 meter tersebut diserahkan Direktur Jendral Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDK), Syahrin Abdurrahman kepada Bupati Batu Bara OK. Arya Zulkarnain, di Kecamatan Medang Deras, Rabu.
"Speed boat pengawas ini diharapkan bisa dimanfaatkan secara optimal dalam meningkatkan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan," kata Syahrin Abdurrahman.
Ia juga berharap perawatan terhadap kapal Napaleon 022dapat dilakukan secara berkesinambungan.
Syahrin mengatakan, pengadaan dan pengoperasian kapal pengawas seperti Napoleon 022 mutlak dibutuhkan untuk meminimalisir penangkapan ikan secara ilegal atau illegal fishing di perairan Indonesia.
"Salah satu dukungan untuk mewujudkan pelaksanaan operasional pengawasan SDKP, yaitu pembangunan speed boat pengawas secara bertahap harus dipenuhi," ujarnya.
Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan, menurut dia, terus berupaya meningkatkan pemenuhan speed boat pengawas.
Melalui penambahan sarana operasional itu, diakuinya, Ditjen PSDKP bersama sejumlah dinas kelautan dan perikanan di daerah bisa menunjukkan eksistensinya dan lebih tepat sasaran dalam mengawal pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan.
Kebijakan pemberian speed boat pengawas itu diprioritaskan kepada dinas yang belum pernah memiliki speed boat dan dinilai mampu menanggung biaya operasional maupun perawatan.
Disebutkannya, pengoperasian kapal Napoleon 022 diutamakan di daerah perbatasan, terutama di kawasan yang tingkat pelanggaran perikanan relatif tinggi. (TNA)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014
Kapal terbuat dari besi alumunium berukuran 25x2,8 meter tersebut diserahkan Direktur Jendral Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDK), Syahrin Abdurrahman kepada Bupati Batu Bara OK. Arya Zulkarnain, di Kecamatan Medang Deras, Rabu.
"Speed boat pengawas ini diharapkan bisa dimanfaatkan secara optimal dalam meningkatkan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan," kata Syahrin Abdurrahman.
Ia juga berharap perawatan terhadap kapal Napaleon 022dapat dilakukan secara berkesinambungan.
Syahrin mengatakan, pengadaan dan pengoperasian kapal pengawas seperti Napoleon 022 mutlak dibutuhkan untuk meminimalisir penangkapan ikan secara ilegal atau illegal fishing di perairan Indonesia.
"Salah satu dukungan untuk mewujudkan pelaksanaan operasional pengawasan SDKP, yaitu pembangunan speed boat pengawas secara bertahap harus dipenuhi," ujarnya.
Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan, menurut dia, terus berupaya meningkatkan pemenuhan speed boat pengawas.
Melalui penambahan sarana operasional itu, diakuinya, Ditjen PSDKP bersama sejumlah dinas kelautan dan perikanan di daerah bisa menunjukkan eksistensinya dan lebih tepat sasaran dalam mengawal pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan.
Kebijakan pemberian speed boat pengawas itu diprioritaskan kepada dinas yang belum pernah memiliki speed boat dan dinilai mampu menanggung biaya operasional maupun perawatan.
Disebutkannya, pengoperasian kapal Napoleon 022 diutamakan di daerah perbatasan, terutama di kawasan yang tingkat pelanggaran perikanan relatif tinggi. (TNA)
Editor :
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014