Medan, 12/7 (Antara) - Setiap tahun Pemerintah Kota Medan, Sumatera Utara, menggelar "Ramadhan Fair" dan setiap tahun pula kualitasnya terus ditingkatkan, baik sisi pelayanan kepada konsumen maupun sisi penambahan lokasi semula satu menjadi tiga tempat.

Kalau tahun-tahun sebelumnya Ramadhan Fair hanya dipusatkan di Arena Kolam Sri Deli atau tepat berada di depan Mesjid Raya Al-Mashun, namun dua tahun terakhir Pemerintah Kota (Pemkot) Medan menambah dua lokasi lagi yakni di Bumi Perkemahan Kecamatan Medan Johor dan di Medan Belawan.

Ditambahnya dua lokasi lagi tentunya sudah melalui beberapa pertimbangan, mengingat antusiasme warga yang mengunjungi lokasi Ramadhan Fair tersebut, juga sebagai upaya untuk lebih memperluas penyebaran acara yang tujuan awalnya untuk memeriahkan datangnya Ramadhan.

"Ramadhan Fair yang digelar Pemerintah Kota Medan selain lebih memeriahkan bulan Ramadhan, juga sekaligus bermanfaat untuk pemberdayaan bagi pedagang-pedagang kecil, yang memang setiap bulan suci Ramadhan tumbuh bagikan jamur di musim hujan," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan Busral Manan.

Menurut dia, kehadiran Ramadhan Fair yang dilaksanakan mulai awal Juli 2014 ini dananya bersumber dari APBD Kota Medan itu sangat berdampak positif bagi pedagang-pedagang kecil karena mereka diberdayakan untuk juga turut membuka stan demi memeriahkan acara tersebut.

"Jadi akan sangat bermanfaat dalam pemberdayaan pedagang kecil dan pelaku UMKM, selain untuk memeriahkan bulan yang penuh rahmad tersebut," katanya.

Sementara Wali Kota Medan Dzulmi Eldin sendiri mengatakan, Ramadhan Fair tersebut digelar juga bertujuan untuk mendukung wujud Kota Medan sebagai kota religius berdimensi pemberdayaan ekonomi rakyat.

Ia mengakui bahwa Ramadhan Fair yang diselenggarakan tahun-tahun sebelumnya mendapat perhatian dari berbagai pihak, baik itu pendapat positif maupun yang bersifat korektif.

Meski demikian berbagai pendapat itu merupakan bagian dari demokrasi, partisipasi dan bentuk kepedulian masyarakat terhadap program-program yang dilaksanakan Pemkot Medan.

"Peran serta masyarakat merupakan hal yang utama. Sebab, masyarakatlah yang merasakan manfaat dari program kegiatan yang dilaksanakan. Untuk itu saya berharap masukan yang bernas kepada Pemkot Medan terkait pelaksanaan Ramadhan Fair," katanya.

Dengan masukan yang diberikan tersebut, Eldin berharap kegiatan Ramadhan Fair ke depannya semakin berkualitas dan bermanfaat bagi umat Islam, khususnya yang ada di Kota Medan.

Menurut Eldin, berbagai acara yang dibuat dalam memeriahkan Ramadahan Fair, semuanya diniatkan untuk kebaikan, menaburkan benih-benih ukuwah Islamiyah, persaudaraan dan kegembiraan bersama.

Atas dasar itulah tidak tertutup kemungkinan di waktu-waktu yang akan datang, kita akan lebih memperbanyak lokasi pelaksanaan Ramadhan Fair di Kota Medan sesuai kebutuhannya.

Selain itu untuk menguatkan fungsi Kota medan sebagai salah satu kota tujuan MICE (Meeting Incentive Conference Exhibition atau Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran) yang bersifat religius di Indonesia, ungkapnya.

Ia juga mengatakan Ramadhan Fair merupakan wadah silaturahim dan sarana interaksi sosial religius, sekaligus menjadikan dunia usaha, khususnya Usaha Mikro Kecil dan Menengah dapat berkembang memperluas akses pasar produk yang dihasilakn.

Kegiatan Ramadhan Fair ini juga diharapkan dapat mendorong pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk semakin mampu bersaing dengan pasar modern.

Untuk itulah Wali Kota berharap agar Ramadhan Fair ini dapat mewakili religiusitas kota, menggambarkan kota yang damai penuh toleransi, sekaligus sebagai kota multikultural.

Karenanya Eldin mengajak seluruh peserta Ramadhan Fair, baik UMKM dan kuliner, masyarakat dan para pengunjung agar tetap memelihara suasana pelaksanaan Ramadhan Fair ini tetap religius dan tertata dengan baik, jangan berubah seperti pasar malam.

"Mari kita jadikan Ramadhan Fair sebagai bagian dari syiar yang mulia dengan selalu meramaikannya untuk mengikuti tausiah-tausiah agama, hiburan-hiburan religius yang diselenggarakan secera regular selama bulan Ramadhan ini. Apalagi Ramadhan Fair kini telah berkembang menjadi ikon dan trademark Kota Medan yang bernuansa religius," kata Wali Kota.

Selain itu ke depan Wali Kota berobsesi Ramadhan Fair dapat digelar lebih semarak lagi. Bila perlu even ini digelar secara nasional dengan mengundang peserta dari luar Kota Medan, termasuk mendatangkan peserta dari luar negeri.

Dengan demikian Ramadhan Fair yang sudah berjalan selama 11 tahun ini dapat menjadi wahana promosi kota serta pemasaran daerah yang lebih luas, terutama bagi produk UMKM dan kuliner Kota Medan sehingga menjadi daya tarik wisatawan untuk mengunjungi Kota Medan.

Gubernur Dukung Ramadhan Fair
Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho mengaku pihaknya sangat mendukung digelarnya Ramadahan Fair tersebut, karena dinilai sangat positif.

Perhelatan yang digelar setiap tahun ini juga dimeriahkan penampilan seni bernuansa Islami, dan aneka bazar kuliner dan produk UMKM baik kuliner maupun non-kuliner.

Gubernur dalam kesempatan itu mengatakan, kegiatan Ramadhan Fair cukup baik dalam mendorong pertumbuhan perekonomian dari UMKM maupun kuliner, sekaligus diharapkan dapat menjadi momentum kebangkitan Ekonomi mikro dan seni budaya di Kota Medan.

Namun ia mengingatkan semua pihak, baik pengunjung maupun pelaku UMKM yang membuka stan di acara tersebut, agar kegiatan itu tidak sampai mengganggu peribadatan yang berlangsung di Masjid Raya Al Mahsun, sehingga tidak menghilangkan tujuan awal digelarnya acara tersebut yakni demi memeriahkan bulan suci Ramadhan.

Ramadhan Fair merupakan ruang aktualisasi bagi pelaku ekonomi mikro baik UMKM maupun kuliner Kota Medan, dan diharapkan kali ini berfbagai acara dapat dikemas lebih baik lagi dibandingkan dengan pelaskanaan tahun-tahun sebelumnya.

"Saya atas nama Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menyampaikan apresiasi setinggi - tingginya atas digelarnya event ini. Namun saya berharap selama Ramadhan Fair ini berlangsung tidak mengganggu pelaksanaan ibadah seperti shalat Isya dan Taraweh di Masjid Raya," katanya.

Menurut dia, di samping ekonomi mikro, event ini juga diharapkan dapat menumbuh kembangkan seni budaya di Kota Medan, sebab selama event ini berlangsung panitia menggelar serangkaian kegiatan seni budaya bernuansa Islami.

Seiring itu Gatot juga berharap melalui Ramadhan Fair ini dapat mengembangkan ekonomi kreatif yang dikembngkan dengan seni budaya, karena ekonomi kreatif memang saat ini sedang gencar-gencarnya didorong oleh pemerintah, dalam upaya menghadapi persaingan bebas. (KR-JRD)

Pewarta: Juraidi

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014