Jakarta, 28/6 (Antara) - Mantan Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal menyatakan pihaknya 100 persen netral pada pelaksanaan pemilu presiden 2014.
"Saya 100 persen netral, maksudnya tidak berpolitik praktis untuk mendukung salah satu pasangan calon. Namun, sebagai warga negara Indonesia saya tidak golput dan tetap akan menggunakan hak pilih," kata Dino Patti Djalal ketika dihubungi melalui telepon selulernya di Jakarta, Sabtu malam.
Dino Patti Djalal menjelaskan hal tersebut ketika ditanya soal komentar di akun twitternya yang menuliskan, "Saya 100 persen netral dalam pilpres, namun jangan sampai proses pilpres dan opini rakyat kita dengan mudah dimanipulasi wartawan-wartawan asing. Jaga martabat RI".
Ketika ditanya, bagaimana tanggapan terhadap wartawan asing yang berpandangan negatif pada pelaksanaan pemilu presiden?
Dino Patti mengatakan, jika ada wartawan asing yang berpandangan negatif itu wajar dan biasa.
"Namun yang disayangkan, jika media dan politisi kita terlalu memberi ruang kepada mereka untuk membentuk opini rakyat kita sendiri. Itu pertanda kita tidak percaya diri dan nasionalisme yang gamang," tegasnya.
Mantan juru bicara presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono ini menambahkan, pada pemilu di negara-negara lain yang dicermatinya seperti di Amerika Serikat, India, Filipina, Brazil, Meksiko, dan negara-negara lainnya, tidak mempedulikan pandangan wartawan asing pada proses pemilu yang sedang berlangsung di negara mereka.
Di negara-negara tersebut, kata dia, walaupun terjadi "gontok-gontokan" di dalam, tapi jika ada pihak luar yang berusaha mempengaruhi pilihan rakyat mereka pada pemilu, mereka tidak mempedulikannya.
Dalam konteks tersebut, Dino mengimbau, agar tim pendukung kedua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) yang berkompetisi pada pemilu presiden 2014, benar-benar peka terhadap adanya pihak asing yang berusaha mempengaruhi opini rakyat Indonesia, misalnya melalui pemberitaan atau hasil polling.
"Karena ini adalah cerminan dari integritas nasionalisme kita. Jangan berikan ruang pada orang luar untuk bergerilya dalam politik dalam negeri kita," katanya.
Pemilu presiden 2014 diikuti oleh dua pasangan capres-cawapres yakni pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa serta pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. (R024)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014
"Saya 100 persen netral, maksudnya tidak berpolitik praktis untuk mendukung salah satu pasangan calon. Namun, sebagai warga negara Indonesia saya tidak golput dan tetap akan menggunakan hak pilih," kata Dino Patti Djalal ketika dihubungi melalui telepon selulernya di Jakarta, Sabtu malam.
Dino Patti Djalal menjelaskan hal tersebut ketika ditanya soal komentar di akun twitternya yang menuliskan, "Saya 100 persen netral dalam pilpres, namun jangan sampai proses pilpres dan opini rakyat kita dengan mudah dimanipulasi wartawan-wartawan asing. Jaga martabat RI".
Ketika ditanya, bagaimana tanggapan terhadap wartawan asing yang berpandangan negatif pada pelaksanaan pemilu presiden?
Dino Patti mengatakan, jika ada wartawan asing yang berpandangan negatif itu wajar dan biasa.
"Namun yang disayangkan, jika media dan politisi kita terlalu memberi ruang kepada mereka untuk membentuk opini rakyat kita sendiri. Itu pertanda kita tidak percaya diri dan nasionalisme yang gamang," tegasnya.
Mantan juru bicara presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono ini menambahkan, pada pemilu di negara-negara lain yang dicermatinya seperti di Amerika Serikat, India, Filipina, Brazil, Meksiko, dan negara-negara lainnya, tidak mempedulikan pandangan wartawan asing pada proses pemilu yang sedang berlangsung di negara mereka.
Di negara-negara tersebut, kata dia, walaupun terjadi "gontok-gontokan" di dalam, tapi jika ada pihak luar yang berusaha mempengaruhi pilihan rakyat mereka pada pemilu, mereka tidak mempedulikannya.
Dalam konteks tersebut, Dino mengimbau, agar tim pendukung kedua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) yang berkompetisi pada pemilu presiden 2014, benar-benar peka terhadap adanya pihak asing yang berusaha mempengaruhi opini rakyat Indonesia, misalnya melalui pemberitaan atau hasil polling.
"Karena ini adalah cerminan dari integritas nasionalisme kita. Jangan berikan ruang pada orang luar untuk bergerilya dalam politik dalam negeri kita," katanya.
Pemilu presiden 2014 diikuti oleh dua pasangan capres-cawapres yakni pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa serta pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. (R024)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014