Balige, Sumut, 26/6 (Antara) - Anggota Komisi A DPRD Toba Samosir, Sumatera Utara, Syamsudin Manurung menyebutkan, kondisi jalan buruk sepanjang pintu masuk batas Kabupaten Simalungun ke wilayah tersebut berpotensi menghambat insvestor yang ingin menanamkan modal atau membuka usaha.
"Jalan penghubung dengan kabupaten Simalungun mulai dari Lumbanjulu hingga ke Balige, ibukota kabupaten Toba Samosir kondisinya cukup parah, sehingga dikhawatirkan menyurutkan minat para investor untuk berinvestasi di daerah ini," katanya di Balige, Kamis.
Untuk itu, kata Ketua DPC Partai Hanura tersebut, pemerintah daerah setempat perlu meminta pemerintah pusat melalui pemerintah provinsi Sumatera Utara agar segera memperbaiki infrastruktur jalan rusak dimaksud.
Menurut Syamsudin, agar insvestor tertarik menanamkan modalnya, tentu harus didukung sarana dan prasarana memadai untuk menjamin kelancaran kegiatan usaha yang akan mereka kembangkan di kabupaten yang terletak di pinggir danau Toba itu.
"Cukup banyak insvestor yang ingin berinvestasi, karena tertarik dengan sumber daya alam yang dimiliki daerah ini, namun mereka menjadi ragu melihat kondisi infrastruktur jalan seperti itu," katanya.
Ia menjelaskan, Kabupaten Toba Samosir merupakan daerah yang cukup terkenal di kawasan nusantara, terutama karena keindahan alam dan panorama kawasan danau Toba dan kekayaan seni budaya asli yang dapat digali untuk pengembangan industri pariwisata.
Selain itu, lanjutnya, ketersediaan luas lahan kosong yang dapat diolah menjadi areal pertanian, peternakan, perkebunan dan hutan tanaman industri.
Perairan danau Toba cukup luas, dan sungai yang ada di wilayah tersebut dapat dimanfaatkan untuk irigasi dan pembangkit tenaga liustrik.
Potensi tambang yang telah diinventarisasi dan disertifikasi oleh Direktorat inventarisasi sumber daya mineral Bandung adalah batu gamping, teras, andesit, lempung dan diatomea.
Namun, menurut Syamsudin, jika insfrastruktur jalan tidak mendukung, tentu akan mengurangi keinginan para insvestor tersebut untuk menanamkan modalnya di daerah ini.
"Insfrastruktur jalan merupakan salah satu pertimbangan utama bagi investor untuk berinvestasi sebagai jaminan lancarnya sarana transportasi darat," katanya. ***2***
(KR-HIN)
Biqwanto
(T.KR-HIN/B/B. Situmorang/B. Situmorang)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014
"Jalan penghubung dengan kabupaten Simalungun mulai dari Lumbanjulu hingga ke Balige, ibukota kabupaten Toba Samosir kondisinya cukup parah, sehingga dikhawatirkan menyurutkan minat para investor untuk berinvestasi di daerah ini," katanya di Balige, Kamis.
Untuk itu, kata Ketua DPC Partai Hanura tersebut, pemerintah daerah setempat perlu meminta pemerintah pusat melalui pemerintah provinsi Sumatera Utara agar segera memperbaiki infrastruktur jalan rusak dimaksud.
Menurut Syamsudin, agar insvestor tertarik menanamkan modalnya, tentu harus didukung sarana dan prasarana memadai untuk menjamin kelancaran kegiatan usaha yang akan mereka kembangkan di kabupaten yang terletak di pinggir danau Toba itu.
"Cukup banyak insvestor yang ingin berinvestasi, karena tertarik dengan sumber daya alam yang dimiliki daerah ini, namun mereka menjadi ragu melihat kondisi infrastruktur jalan seperti itu," katanya.
Ia menjelaskan, Kabupaten Toba Samosir merupakan daerah yang cukup terkenal di kawasan nusantara, terutama karena keindahan alam dan panorama kawasan danau Toba dan kekayaan seni budaya asli yang dapat digali untuk pengembangan industri pariwisata.
Selain itu, lanjutnya, ketersediaan luas lahan kosong yang dapat diolah menjadi areal pertanian, peternakan, perkebunan dan hutan tanaman industri.
Perairan danau Toba cukup luas, dan sungai yang ada di wilayah tersebut dapat dimanfaatkan untuk irigasi dan pembangkit tenaga liustrik.
Potensi tambang yang telah diinventarisasi dan disertifikasi oleh Direktorat inventarisasi sumber daya mineral Bandung adalah batu gamping, teras, andesit, lempung dan diatomea.
Namun, menurut Syamsudin, jika insfrastruktur jalan tidak mendukung, tentu akan mengurangi keinginan para insvestor tersebut untuk menanamkan modalnya di daerah ini.
"Insfrastruktur jalan merupakan salah satu pertimbangan utama bagi investor untuk berinvestasi sebagai jaminan lancarnya sarana transportasi darat," katanya. ***2***
(KR-HIN)
Biqwanto
(T.KR-HIN/B/B. Situmorang/B. Situmorang)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014