Nassau, 22/6 (Antara) - Warga yang bermukim di Napajoring Kecamatan Nassau, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), mengeluhkan kondisi badan jalan yang rusak parah sepanjang 20 kilometer di wilayah tersebut.

"Jalan rusak parah di Nassau sudah hampir dua tahun, sehingga mengakibatkan hasil pertanian dari desa ini sulit diangkut ke kota," kata salah seorang warga Napajoring, Pardosi, di Nassau, Minggu.

Ia menjelaskan, kondisi jalan tersebut sangat memprhatinkan. Sehingga, waktu tempuh Nassau-Balige, ibukota kabupaten Tobasa berjarak hanya 76 kilometer, membutuhkan waktu empat sampai lima jam.

Padahal, kata Pardosi, kecamatan yang memiliki luas area 335,50 kilometer persegi itu, merupakan sentra produksi tanaman nilam, kopi dan berbagai komoditi hortikultura lainnya.

Ia berharap, pihak pemerintah setempat melalui Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tobasa memberi perhatian lebih serius untuk perbaikan jalan ke daerah tersebut.

"Selain kesulitan mengangkut hasil pertanian, masyarakat sekitar lokasi pinggir jalan yang setiap hari dilalui kenderaan melintas harus menghirup debu yang beterbangan, karena jalannya masih banyak belum diaspal," katanya.

Siagian, warga desa yang sama menyebutkan, kondisi jalan itu akan semakin parah jika hujan turun.

Bahkan, kata dia, jika hujan turun kenderaan roda empat tidak bisa lewat karena beberapa ruas jalan menjadi licin pada sejumlah titik tertentu, sebab lapisan tanah liat menutupi jalan.

"Hanya kenderaan tertentu yang memiliki double gerdang yang bisa melintas di jalan tersebut," kata Siagian.

Sementara itu, Camat Nassau, Liber Sipahutar mengatakan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten setempat untuk melakukan perbaikan, agar warga dan penguna jalan merasa nyaman.

"Seminggu yang lalu Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tobasa telah menurunkan sejumlah alat berat untuk melakukan perbaikan jalan ke daerah ini," katanya. (KR-HIN)

Pewarta: H Imran Napitupulu

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014