Rantauprapat, 21/5 (Antara Sumut) - Hendra Ripin (18) seorang siswa di SMA Yayasan Panglima Polem Rantauprapat (PPR), Kabupaten Labuhanbatu berhasil menduduki peringkat 14 nasional nilai tertinggi UN untuk Program Studi IPS.
Hendra Ripin yang ditemani ibunya Lina (45) mengaku tidak tahu namanya masuk dalam deretan nama-nama pelajar berprestasi yang diumumkan Kemendikbud itu. Dia habta mendapatkan kabar dari rekan sekolahnya dan hampir tidak percaya. "Awalnya saya tidak percaya juga, "terima kasih juga kepada semua yang mendukung lah," katanya saat ditanya terkait keberhasilannya itu.
Keberhasilan dibidang pendidikan yang secara langsung membuat harum Kabupaten Labuhanbatu, khususnya Yayasan PPR diraih tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Peran serta guru dan pengurus yayasan serta didikan orangtua anak ke tujuh dari delapan bersaudara itu lah yang membuat Hendra Ripin menjadi pembicaraan.
Lina selaku orangtua memang mengaku kerap sedikit keras menekankan pentingnya ilmu jika ingin menjadi sukses. “Diantara anak-anaku memang dia yang rajin belajar dirumah. Saya malah mengancam dengan menekankan kalau nilainya jelek tidak akan melanjutkan sekolahnya dan itu sering saya utarakan guna meningkatkan semangatnya,” aku Lina.
Sekretaris Umum Yayasan Johny didampingi Koordinator SMA Zeini, Kepala Sekolah Jesy Wijaya serta Wali Kelas XII program study IPS Nurhayati mengaku bangga dengan prestasi yang diraih siswanya termasuk Hendra Ripin. “Ini bukti bahwa anak Labuhanbatu juga cerdas dan mampu bersaing secara nasional,” terang mereka hampir bersamaan. (JG)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014
Hendra Ripin yang ditemani ibunya Lina (45) mengaku tidak tahu namanya masuk dalam deretan nama-nama pelajar berprestasi yang diumumkan Kemendikbud itu. Dia habta mendapatkan kabar dari rekan sekolahnya dan hampir tidak percaya. "Awalnya saya tidak percaya juga, "terima kasih juga kepada semua yang mendukung lah," katanya saat ditanya terkait keberhasilannya itu.
Keberhasilan dibidang pendidikan yang secara langsung membuat harum Kabupaten Labuhanbatu, khususnya Yayasan PPR diraih tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Peran serta guru dan pengurus yayasan serta didikan orangtua anak ke tujuh dari delapan bersaudara itu lah yang membuat Hendra Ripin menjadi pembicaraan.
Lina selaku orangtua memang mengaku kerap sedikit keras menekankan pentingnya ilmu jika ingin menjadi sukses. “Diantara anak-anaku memang dia yang rajin belajar dirumah. Saya malah mengancam dengan menekankan kalau nilainya jelek tidak akan melanjutkan sekolahnya dan itu sering saya utarakan guna meningkatkan semangatnya,” aku Lina.
Sekretaris Umum Yayasan Johny didampingi Koordinator SMA Zeini, Kepala Sekolah Jesy Wijaya serta Wali Kelas XII program study IPS Nurhayati mengaku bangga dengan prestasi yang diraih siswanya termasuk Hendra Ripin. “Ini bukti bahwa anak Labuhanbatu juga cerdas dan mampu bersaing secara nasional,” terang mereka hampir bersamaan. (JG)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014