Oleh Munawar Mandailing
Medan, 8/4 (Antara) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah mencatat kerugian materi akibat banjir yang terjadi di beberapa kecamatan di Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara, mencapai nilai sebesar Rp2,5 miliar.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tapanuli Tengah Bonaparte Manurung ketika dihubungi dari Medan, Selasa, mengatakan banjir tersebut terjadi Kamis (3/4) sekitar pukul 18.00 WIB, dan tidak ada korban jiwa maupun yang mengalami luka-luka.
Banjir yang terjadi di Desa Simanosor, Kecamatan Sibabangun, menurut dia, sebanyak 38 unit rumah penduduk rusak parah, dan 50 hektare lahan persawahan warga juga hancur.
Kemudian di Desa Hutagurgur, Kecamatan Sibabangun, 15 unit rumah masyarakat terendam banjir, yakni 9 unit rusak parah dan 6 unit rusak ringan.
Selain itu, seluas 50 hektare lahan tanaman padi milik penduduk terendam banjir, 9 hektare rusak, dan satu buah jembatan yang ada di Kecamatan Sibabangun juga rusak.
"Banjir yang terjadi di daerah tersebut, akibat meluapnya Sungai Sibabangun dan satu hari sebelumnya hujan turun sangat lebat," kata Bonaparte.
Dia menyebutkan, banjir yang terjadi di Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapteng juga merendam puluhan rumah penduduk.Banjir tersebut akibat air laut pasang naik.
"Banjir juga terjadi di Pondok Batu, Kecamatan Sarudik, Kabupaten Tapanuli Tengah merendam ratusan unit rumah penduduk yang berada di pinggir laut.
Banjir laut pasang atau "banjir rob" tersebut mencapai setinggi 30 Cm hingga 2 meter ketinggian air laut.
"Masyarakat yang mengalami banjir tersebut sempat mengungsi untuk sementara waktu, untuk menjaga hal-hal yang tidak diingini," kata Kepala BPBD. ***3****
(T.M034/B/R. Chaidir/R. Chaidir) 08-04-2014 19:02:20
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014
Medan, 8/4 (Antara) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah mencatat kerugian materi akibat banjir yang terjadi di beberapa kecamatan di Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara, mencapai nilai sebesar Rp2,5 miliar.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tapanuli Tengah Bonaparte Manurung ketika dihubungi dari Medan, Selasa, mengatakan banjir tersebut terjadi Kamis (3/4) sekitar pukul 18.00 WIB, dan tidak ada korban jiwa maupun yang mengalami luka-luka.
Banjir yang terjadi di Desa Simanosor, Kecamatan Sibabangun, menurut dia, sebanyak 38 unit rumah penduduk rusak parah, dan 50 hektare lahan persawahan warga juga hancur.
Kemudian di Desa Hutagurgur, Kecamatan Sibabangun, 15 unit rumah masyarakat terendam banjir, yakni 9 unit rusak parah dan 6 unit rusak ringan.
Selain itu, seluas 50 hektare lahan tanaman padi milik penduduk terendam banjir, 9 hektare rusak, dan satu buah jembatan yang ada di Kecamatan Sibabangun juga rusak.
"Banjir yang terjadi di daerah tersebut, akibat meluapnya Sungai Sibabangun dan satu hari sebelumnya hujan turun sangat lebat," kata Bonaparte.
Dia menyebutkan, banjir yang terjadi di Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapteng juga merendam puluhan rumah penduduk.Banjir tersebut akibat air laut pasang naik.
"Banjir juga terjadi di Pondok Batu, Kecamatan Sarudik, Kabupaten Tapanuli Tengah merendam ratusan unit rumah penduduk yang berada di pinggir laut.
Banjir laut pasang atau "banjir rob" tersebut mencapai setinggi 30 Cm hingga 2 meter ketinggian air laut.
"Masyarakat yang mengalami banjir tersebut sempat mengungsi untuk sementara waktu, untuk menjaga hal-hal yang tidak diingini," kata Kepala BPBD. ***3****
(T.M034/B/R. Chaidir/R. Chaidir) 08-04-2014 19:02:20
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014