Oleh T. Nico Adrian



Serdang Bedagai, 30/3 (Antarasumut) - Ratusan umat Hindu di Kabupaten Serdang Bedagai melakukan ritual upacara Melasti di kawasan wisata Pantai Pondok Permai Kecamatan Pantai Cermin, Minggu (30/3).

Upacara yang dipimpin langsung oleh Pandita Mangku Wayan Sukantra bertujuan untuk pembersihan buana agung dan buana alit (alam semesta).

Dalam sembahyang itu, memohon Mangku Wayan SukantraTirta Amerta Suci kepada Sang Hyang Widhi sebagai simbol anugerah bagi umat Hindu.

Ritual upacara melasti yang digelar setiap tahun oleh umat Hindu tersebut turut dihadiri Wakil Bupati Serdang Bedagai, Syahrianto beserta para pejabat setempat lainnya serta sejumlah pembina umat Hindu Sumut.

Selain itu, turut hadir rombongan dosen dan mahasiswa Fakultas Antropologi USU Medan serta umat Hindu dari Kabupaten Deli Serdang dan Labuhan Batu Utara dan masyarakat sekitar.

Dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati Serdang Bedagai Syahrianto, mengemukakan bahwa Pemerintah daerah setempat menyambut gembira dan memberikan apresiasi yang tinggi atas pelaksanaan upacara Melasti tersebut.

Ia berharap pelaksanaan Upacara Melasti di Pantai Cermin tersebut dapat dilaksanakan pada tahun mendatang karena dengan diadakannya berbagai kegiatan akan menambah daya tarik bagi wisatawan untuk mengunjungi kawasan wisata bahari di Serdang Bedagai itu.

Dikatakannya, Serdang Bedagai merupakan daerah yang mempunyai masyarakat yang heterogen yang berbeda suku, budaya dan agama.

"Pelaksanaan kegiatan ini merupakan bukti tingginya kerukunan hidup antar umat beragama dan selalu terjaganya kekondusifan daerah ini," katanya.

Wabup atas nama Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu juga mengajak kepada seluruh umat Hindu khususnya dan masyarakat luas pada umumnya agar dapat berperan aktif dalam mensukseskan penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) pada tanggal 9 April 2014.

"Silahkan berbeda pilihan, namun tetap satu tujuan, yaitu mensukseskan pembangunan di Negara Kesatuan Republik Indonesia khususnya Kabupaten Serdang Bedagai," ujarnya.

Kegiatan dirangkaikan dengan prosesi pemakaian pakaian adat Bali kepada Syahrianto yang disematkan oleh Pembina Umat Hindu Sumut IGK Sastrawan.

Pemberian seperangkat pakaian khas tradisional Bali itu dinilai sebagai simbol penghormatan, kebersamaan dan kekerabatan.

Sebagaimana diketahui, rituap upacara Melasti dilaksanakan satu menjelang Hari Raya Nyepi yang diperingati umat Hindu seluruh Indonesia selama 24 jam dari matahari terbit hingga matahari terbit kembali keesokan harinya.

Perayaan Nyepi mengandung makna yang sangat mendalam dan mulia, dimana keseluruhan rangkaian kegiatannya merupakan dialog spiritual agar kehidupan ini selalu seimbang, damai dan harmonis. (TNA)

Pewarta: T. Nico Adrian

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014